TAPANULIPOST.com – Terungkap satu petunjuk tentang calon wakil presiden (cawapres) yang diusulkan oleh mantan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) untuk Anies Baswedan, yaitu ‘Jawa Timur’. Siapa yang dimaksud?

Kode ‘Jawa Timur’ ini diungkap oleh Partai Pro Anies, salah satunya NasDem. NasDem mengungkapkan bahwa JK cenderung mempertimbangkan kriteria tokoh dari Jawa Timur.

“Walau Pak JK tidak pasti, kami sudah beberapa kali berdiskusi dengannya. Jadi, beliau lebih melihat kebutuhan Anies,” kata Wakil Ketua Umum NasDem, Ahmad Ali, Senin (27/3/2023).

Ali mengatakan JK mempertimbangkan sosok bacawapres yang dapat mengisi kekurangan suara Anies yang dianggap masih lemah. Dia menyebut wilayah yang harus dipertimbangkan, yaitu Jawa Timur dan Jawa Tengah.

“Pak JK menginginkan wakil presiden yang bisa mengisi kekosongan di wilayah-wilayah di mana suara Anies masih lemah,” kata Ali.

“Sebagai contoh, hari ini Anies memiliki kekurangan suara di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Jadi, jika Anies ingin menang, maka dia harus menutupi kelemahannya,” tambahnya.

Ali mengatakan bahwa masukan yang diberikan JK kepada Anies masih dalam tahap kriteria. Dia menyebut bahwa sosok cawapres yang dipertimbangkan harus berasal dari Jawa Timur.

“Masukan dari Pak JK adalah kriteria. Jadi, kriterianya adalah orang yang berasal dari Jawa Timur,” kata Ali.

Ali bahkan pesimistis bahwa Anies bisa memenangkan Pilpres 2024 apabila lumbung suara di Jawa Timur tetap lemah.

“Jawa Timur dan Jawa Tengah memiliki banyak penduduk. Jadi, jika seseorang ingin menang, mereka harus memperhatikan kedua wilayah tersebut. Jika tidak, saya pesimistis Anies bisa menang,” kata Ali.

Saat ditanya apakah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa masuk dalam daftar nama yang diusulkan oleh JK, Ali enggan menjawab. Dia menekankan bahwa masukan JK dan partainya hanyalah kriteria.

“Kami tidak membicarakan nama. Kami hanya membicarakan kriteria. Nama-nama itu tergantung pada partai politik dan Anies,” kata Ali.

Selain NasDem, Demokrat juga mengungkap hal yang sama. Demokrat mengatakan bahwa JK tidak mengusulkan nama, tetapi memberikan masukan agar cawapres Anies dapat memberikan kontribusi elektoral di Jawa Timur.

“Sejauh yang kami tahu, masukan yang diberikan oleh Pak JK adalah agar cawapres Anies dapat memberikan kontribusi elektoral di Jawa Timur. Bukan untuk memberikan nama,” kata Deputi Bapilu Demokrat Kamhar Lakumani dalam keterangannya, Senin (27/3/2023).

Kamhar menilai bahwa alasan dasar JK memberikan masukan itu adalah karena elektoral Sebagai informasi, JK merujuk kepada Joko Widodo, Presiden Indonesia saat ini. Mungkin konteksnya berkaitan dengan saran atau masukan yang diberikan JK kepada Presiden terkait dengan keputusan atau kebijakan yang akan diambil terkait dengan elektoral atau pemilihan umum. Namun, tanpa informasi yang lebih detail, sulit untuk memberikan penjelasan yang lebih akurat.