SIBOLGA, TAPANULIPOST.com – Kepala Kantor Bea Cukai Sibolga mengajak wartawan untuk mengkampanyekan program “Gempur Rokok Ilegal” yang tengah dijalankan Bea Cukai.

Hal itu disampaikan Kepala Kantor Bea Cukai Sibolga, Ahmad Luthfi saat menerima audensi Pengurus PWI Sibolga-Tapanuli Tengah di kantornya, Jumat, 17 Januari 2020.

Ahmad Luthfi menjelaskan, Gempur Rokok Ilegal adalah salah satu program Kantor Bea Cukai dalam menekan peredaran rokok ilegal.

“Rokok ilegal itu merupakan rokok yang tidak dilekati pita cukai. Selain itu, ada juga yang menggunakan pita cukai palsu, dan juga yang sudah tidak berlaku atau bekas. Itu dilakukan untuk menghindari pajak. Padahal penerimaan cukai merupakan salah satu sumber penerimaan Negara,” kata Ahmad Luthfi, yang baru ditugaskan memimpin Kantor Bea Cukai Sibolga.

Foto: Kepala Kantor Bea Cukai Sibolga, Ahmad Luthfi saat menerima audensi Pengurus PWI Sibolga-Tapanuli Tengah di kantornya, Jumat, 17 Januari 2020.

Untuk menekan peredaran rokok ilegal ini, lanjut Ahmad Luthfi, pihaknya telah menjalin komunikasi dan silaturahmi kepada para pemangku kebijakan dan hukum di wilayah kerjanya. Dan juga gencar mengkampanyekan program Gempur Rokok Ilegal kepada masyarakat.

“Saya sudah berkunjung ke Korem 023/KS Sibolga yang wilayah teroterialnya cukup luas, sekaligus meminta dukungan untuk membantu Bea Cukai Sibolga untuk memerangi peredaran rokok ilegal. Demikian juga kunjungan ke Kodim 0211/TT, dan kunjungan ke beberapa instansi lain. Dan hari ini saya dikunjungi oleh rekan-rekan wartawan dari PWI yang semakin menambah semangat kami untuk dapat bekerja sama dalam berbagai hal memerangi peredaran rokok ilegal,” katanya.

Ahmad Luthfi mengakui, pihaknya membutuhkan SDM yang lebih banyak lagi untuk menekan peredaran rokok ilegal. Apalagi wilayah kerja Bea Cukai Sibolga yang cukup luas mencakup 11 Kabupaten dan 3 kota di Sumatera Utara.

“Kendala yang kita hadapi, karena SDM kurang. Petugas kita hanya melakukan operasi dengan mendatangi toko-toko. Memang di daerah pengawasan kita ini hanya pengguna, bukan sebagai sumber rokok ilegal. Sumbernya dari luar, makanya kita belum bisa tangkap sumber yang besar, karena memerlukan lintas koordinasi,” ungkapnya.

Kendati demikian, kata Ahmad Luthfi, keterbatasan SDM tidak menyurutkan semangatnya untuk terus mengejar target penerimaan pajak dari wilayah kerjanya.

Untuk itu, Ahmad Luthfi berharap kepada wartawan untuk turut memerangi peredaran rokok ilegal. Turut mengkampanyekan gempur rokok ilegal untuk mengedukasi masyarakat tentang rokok ilegal ini.

Hal senada juga disampaikan Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan Kantor Bea Cukai Sibolga, Arif Sulistiyono. Menurutnya, kerja sama yang baik dan peran dari media sangat membantu untuk dapat mengimbau masyarakat untuk tidak membeli rokok ilegal.

“Nanti kita akan lebih banyak diskusi dengan teman-teman dari PWI Sibolga-Tapteng untuk dapat menyampaikan pesan dan harapan dari Bea Cukai Sibolga kepada masyarakat luas. Karena wilayah kerja kami cukup luas, tentu dibutuhkan penyampaian informasi yang cepat dan akurat kepada masyarakat,” kata Arif.(red)