SIBOLGA, TAPANULIPOST.com – Ketua Asosias Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) wilayah I Sumatera Utara, Bahdin Nur Tanjung mengungkapkan, para dosen di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) akan mendapatkan tunjangan dana pensiun.

Saat ini, BPJS Ketenagakerjaan atau Bpjamsostek telah membuka kesempatan untuk program pensiun para dosen dan tenaga kerja administrasi di PTS. Program ini, akan membuat para dosen dan tenaga kerja administrasi menjadi lebih nyaman.

“Selama ini, banyak dosen PTS memilih menjadi PNS, meski gajinya lebih besar ketimbang PNS. Alasannya cuma karena pensiun. Padahal mereka (dosen) sudah disekolahkan hingga S2 dan S3. Tapi karena tidak ada program pensiun di kampus, mereka lari,” ungkap Bahdin Nur Tanjung di Pia Hotel Pandan, Kamis malam (12/3/2020).

Bahdin Nur Tanjung menyampaikan hal itu pada Rakor kerja sama operasional, sekaligus penandatanganan kerja sama BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Sumbagut dengan APTISI dan Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (Bapomi) Sumut.

Acaranya dibuka Dirut BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto, dihadiri 62 PTS se Sumut, berlangsung, 12-14 Maret 2020.

“Kita bersyukur, BPJS Ketenagakerjaan atau Bpjamsostek berinisiatif melakukan kerja sama dengan Aptisi dan Bapomi, untuk melihat celah dan peluang baru proses penjaminan kepada mahasiswa, dosen dan tenaga kerja di PTS,” kata Bahdin.

Dia menjelaskan, kerja sama ini mulai dari penjaminan kepada mahasiswa magang yang sekarang menjadi program nasional, dikuatkan dengan kebijakan Mendikbud, Nadiem Makarim.

Ada yang magang di BUMN maupun di perusahaan. Mereka adalah mahasiswa semester akhir, selama tiga semester. Dengan kerja sama ini, mahasiswa yang magang diberi jaminan dengan beberapa manfaat dari asuransi ketenagakerjaan.

“Soal iuran bpjamsostek-nya, itu sedang kita diskusikan. Bisa saja yayasan yang berinisiatif memberikan dukungan, atau bisa juga dari mahasiswa sendiri. Atau bisa jadi tempat magang mahasiswa yang memberikannya melalui program CSR perusahaan sesuai kebijakan Mendikbud,” kata Bahdin.

Seperti beberapa waktu lalu, mahasiswa terbaik se-Indonesia yang magang di BUMN, diseleksi dan diberikan gaji serta diberi biaya transportasi.

“Tentunya, itu mendorong mahasiswa kita semakin semangat untuk bekerja, dan nanti disiasati itu akan menjadi penjaminan BPJS Ketenagakerjaan,” imbuhnya.

Ketua Bapomi Sumut, Muhammad Isa Indrawan menjelaskan, selama ini atlet yang berangkat mengikuti even maupun ketika latihan tidak ada asuransinya. Jadi, ketika ada kecelakaan dan mengalami cedera, itu ditanggung sendiri oleh masing-masing atlet.

“Dengan kerja sama ini, kita nanti akan menyampaikan bahwa setiap atlet yang diberangkatkan, baik di regional, nasional dan internasional, harus masuk dalam program perlindungan BPJS Ketenagakerjaan. Soal iurannya, itukan hanya satu bulan, jadi tidaklah besar. Sebelum berangkat mereka didaftarkan dulu sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan,” kata Ketua Bapomi.

“Selama satu bulan dilindungilah mereka. Jadi, semisal mengalami cedera dalam kecelakaan, itu ditanggung bpjamsostek. Jadi atlet kita merasa aman dan dapat lebih fokus untuk meraih prestasi,” katanya. (red)