Sementara itu Kapolres Tapteng AKBP Hari Setyo Budi kepada wartawan mengatakan, bahwa kasus tersebut masih dalam penyelidikan. Ia juga mengucapkan terimakasih kepada masyarakat atas dukungannya agar pelaku cepat tertangkap.

“Terimakasih kepada masyarakat atas dukungan dan kepercayaannya. Kami sudah bekerja dan kami akan sampaikan apa hasil dari pengembangan kasus ini,” ucap Kapolres.

Sebagaimana diberitakan, korban jambret Lismawati Nainggolan (41) guru ASN di SMAN 1 Tukka, dan juga guru honorer di SMAN 2 Tukka, meninggal dunia akibat luka parah setelah kena jambret pada Kamis malam, 21 Desember 2017 di jalan Tukka.

[irp posts=”2675″ name=”Guru SMAN 1 Tukka Tewas Setelah Kena Jambret”]

Saat peristiwa itu, korban bersama dengan temannya Masa Melati Siahaan mengendarai sepeda motor Mio BK 6022 TAB warna hitam dari arah Sibolga menuju Tukka. Sebelum dijambret, saat itu korban dibonceng temannya Masa Siahaan, baru selesai menelpon suaminya dan memasukkan Hand Phone nya ke dalam tasnya.

Namun setibanya di sekitar kuburan di Jalan Tukka, tas korban langsung dijambret pelaku yang datang dari arah belakang. Akibatnya korban terjungkal ke belakang hingga kepalanya terbentur ke aspal. Akibat benturan keras itu, korban mengalami pendaharan serius. Korban sempat dilarikan ke RSUD Pandan untuk mendapat pertolongan, namun akhirnya meninggal dunia dalam perjalanan dirujuk ke Medan karena darah terus mengalir dari hidung, telinga dan mulutnya.

[irp posts=”2679″ name=”Tewas Dijambret, Facebook Ibu Guru Bahasa Jerman ini Banjir Ucapan Duka”]

Kemudian, korban dikebumikan di Desa Silamosik Lumban Nainggolan, Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba Samosir, Minggu, (24/12). Korban meninggalkan seorang suami bermarga Harianja dan belum dikaruniai keturunan. (red)