TAPANULIPOST.com – Ketua DPRD Tapteng Khairul Kiyedi Pasaribu meminta Polisi untuk mengungkap motif pembunuhan seorang nenek pemilik warung yang terjadi di Dusun I, Desa Sihaporas, Kecamatan Pinangsori, Kabupaten Tapanuli Tengah pada, Kamis (11/9/2022) sekira pukul 11.00 WIB.

Khairul Kiyedi Pasaribu mengatakan perbuatan pelaku terhadap korban Iyus Naini Lubis (62) warga Lingkungan IV, Simpang III Pinangsori, Kelurahan Pinangsori, Kabupaten Tapteng, sangat keji dan tidak manusiawi.

Untuk itu, Ketua DPRD mengapresiasi kinerja Polres Tapteng yang dengan cepat menangkap pelaku pembunuhan, yang diketahui berinisial AS alias Rambo (32) yang juga warga Desa Sihaporas.

Dugaan sementara disebutkan bahwa pelaku tega membunuh korban, karena tidak diterima dan tersinggung saat korban meminta uang pembayaran rokok dan minuman kepada pelaku saat berada di warung milik korban.

Menyikapi hal itu, Ketua DPRD Tapteng berharap Polres Tapteng dan jajarannya agar dapat mengungkap tuntas motif pembunuhan tersebut agar kasusnya terang benderang.

“Apakah itu hanya karena masalah sepele atau memang ada dendam pelaku terhadap korban. Ada yang bilang pelaku itu stres, jangan-jangan kondisi pelaku normal tapi dikatakan stres. Menurut kita pelaku itu normal, karena dia tahu lari kearah mana setelah melakukan pembunuhan,” kata Khairul Kiyedi kepada Tapanulipost.com, Sabtu (13/8/2022) di Pandan.

Ketua DPRD Tapteng Minta Polisi Usut Tuntas Motif Pembunuhan di Pinangsori

Menurut Khairul Kiyedi, hal ini perlu dibuktikan karena apakah semudah itu pelaku menghilangkan nyawa orang lain dengan sadis atau karena ada motif lain.

“Saya selaku Ketua DPRD Tapteng mendukung Polres Tapteng untuk mengungkap motif kasus pembunuhan ini dengan seterang-terangnya. Dan kita juga berharap nantinya pelaku diberi hukuman yang adil agar ada efek jera. Saya dengar informasi dari Kepala Desa bahwa keluarga pelaku sudah pindah dari Desa Sihaporas,” ujar Kiyedi.

Menyikapi peristiwa kasus pembunuhan yang sudah beberapa kali terjadi saat ini, Ketua DPRD Khairul Kiyedi Pasaribu meminta peran aktif Tokoh Agama untuk memberikan ceramah kepada masyarakat agar tidak mudah melakukan perbuatan tindak pidana apalagi sampai dengan mudah menghilangkan nyawa orang lain.

“Kita juga mengimbau masyarakat untuk berpikir sebelum berbuat. Jangan hanya karena emosi sesaat sehingga dengan mudah menghilangkan nyawa orang lain atau merugikan orang di sekitar kita,” imbaunya. (red)