TAPANULIPOST.com – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sibolga membagikan bibit cabai merah kepada PKK dan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) dari berbagai instansi yang ada di Kota Sibolga.

Dalam rangkaian kegiatan itu, dilakukan penanaman bersama komoditas cabai merah, di pelataran KPw BI Sibolga, Selasa (16/8/2022).

Penanaman bersama komoditas cabai merah ini merupakan Program Urban Farming (usaha pertanian di perkotaan) dalam rangka Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan.

Kepala BI Sibolga Aswin Kosotali menyampaikan, bahwa Bank Indonesia memiliki mandat untuk menjaga stabilitas Rupiah terhadap barang dan jasa, serta stabilitas Rupiah dengan mata uang asing.

Menurut Aswin, saat ini dunia tengah menghadapi tantangan yang berat akibat pandemi COVID-19 dan imbas perang yang berdampak terhadap kebutuhan pangan dan BBM mengakibatkan terjadinya inflasi.

“Memang inflasi tidak hanya terjadi di Indonesia, di negara maju sekali pun seperti USA terjadi inflasi yang cukup tinggi, namun kita harus tetap berupaya untuk mengendalikan inflasi di daerah kita khususnya yang diakibatkan kebutuhan pangan,” kata Aswin.

Sementara di Kota Sibolga sendiri sebut Aswin, terjadi inflasi yang cukup tinggi pada bulan juli 2022 mencapai 6.98 persen. Diimana kelompok volateli foods mengalami inflasi sebesar 15,26 persen.

“Angka inflasi ini merupakan yang tertinggi dalam 4 tahun terakhir. Komoditas hortikultura terutama cabe merah terutama menjadi andil utama inflasi tersebut yang pada bulan Juli 2022 mencapai 0.33 persen,” ungkapnya.

Untuk mengatasi tingginya inflasi tersebut, BI bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melakukan penguatan sinergi yang diwujudkan melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan.

“Gerakan ini terintegrasi secara end-to-end, bersifat nasional, serta berlandaskan kerangka pengendalian inflasi 4K yaitu keterjangkauan harga; ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif. Program yang sedang kita laksanakan hari ini mendukung salah satu aspek yaitu ketersediaan pasokan, bernama gerakan tanam cabai di pekarangan atau Urban farming yang dilaksanakan di seluruh wilayah kerja kantor perwakilan Bank Indonesia,” papar Aswin.

Bank Indonesia Bagikan Bibit Cabai di Sibolga untuk Program Urban Farming

Bank Indonesia Bagikan Bibit Cabai di Sibolga untuk Program Urban Farming

Wali K0ta Sibolga Jamaluddin Pohan mengapresiasi gerakan yang dilakukan oleh BI Sibolga. Di mana dengan memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam cabai, sudah sangat membantu akan kebutuhan cabai merah yang harganya masih pedas.

“Saya mengajak Ibu-ibu PKK Sibolga agar langsung melakukan gerakan menanam cabai merah di pekarangannya masing-masing. Tidak perlu lahan yang luas, ditanam dalam polibag saja itu sudah cukup bagus. Saya berharap PKK Sibolga langsung meresponnya,” katanya.

Menurut Jamal, dengan adanya Program Urban Farming akan sangat membantu kebutuhan keluarga pada sektor pangan, sehingga tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk membeli cabai.

Pada kesempatan itu, Wali Kota bersama dengan Ketua PKK Kota Sibolga dan Kepala KPw Sibolga berserta istri dan juga Gabungan Organisasi Wanita (GOW) dari berbagai instansi yang diundang, melakukan penanaman bibit cabai merah dalam polibag secara simbolis.

Bibit yang sudah ditanam dibagikan langsung kepada masing-masing GOW untuk ditanam anggota atau keluarga di pekarangan masing-masing.

Sebelumnya, BI Sibolga juga memberikan bantuan teknis dalam bentuk pelatihan budidaya cabai merah kepada Ibu-ibu PKK di Kota Sibolga.

Turut hadir dalam acara ini Wakil Ketua DPRD Sibolga, Jamil Zeb Tumori, Wakil Ketua TP PKK Kota Sibolga, Dansatradar 234 Sibolga, Kasrem 023/KS, Kasdim 0211/TT, Wakapolres Sibolga, mewakili Danlanal Sibolga, mewakili Kajari Sibolga, serta undangan lainnya. (red)