TAPANULIPOST.com – Tiga korban tanah longsor di lokasi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru, Tapanuli Selatan, ditemukan meninggal dunia.

Korban tersebut yakni seorang wanita berusia sekitar 37 tahun, dan 2 anak-anak dengan usia sekitar 7 dan 4 tahun.

Ketiga korban ditemukan posisinya berdekatan dan telah berhasil temukan dari material longsor, Jumat (30/4/2021).

Ketiganya sudah dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Sipirok, Tapanuli Selatan, untuk diotopsi.

Baca juga: Selain Tak Berkumis, Kepala Sekolah di Sumut Diminta Besarkan Biseps Bukan Perut

Korban tersebut merupakan istri dan anak pemilik warung kopi, Anius Waruwu. Sedangkan Anius Waruwu dengan beberapa korban lainnya masih dalam pencarian tim gabungan TNI, Polri, BPBD.

Kabag Humas Pemkab Tapsel, Isnut Siregar kepada wartawan mengatakan, pencarian korban masih terus berlangsung. Longsor yang terjadi, Kamis (29/4/2021), sekitar pukul 18.20 WIB, di wilayah Kelurahan Wek 1, Kecamatan Batang Toru.

Baca juga: Longsor di Areal PLTA Batang Toru, 12 Orang Hilang

Menurut Kabag Humas sampai saat ini belum bisa dipastikan jumlah korban karena tidak ada kesaksian di lapangan yang dapat memberikan keterangan. Begitu pun pencarian korban lainnya akan terus lakukan.

Tanah longsor yang terjadi di area PLTA Batang Toru di Marancar, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara menyebabkan 12 orang tertimbun longsor.

Baca juga: Danrem 023/KS Tinjau Penertiban Keramba Jaring Apung di Kecamatan Silahisabungan

Kronologis Terjadinya Longsor

Communication & External Affairs Director North Sumatera Hydro Energy, Firman Taufick mengatakan, kejadian longsor bermula saat karyawan K3 Sinohydro bernama Dolan Sitompul menemani 2 orang karyawan Sinohydro, yakni Long Quan dan Xie, Kamis (29/4/2021) sekitar pukul 18.10 WIB.

Mereka mengendarai sebuah mobil proyek double cabin untuk mengecek dan mendokumentasikan terjadinya banjir lumpur setinggi 50 cm yang terjadi pada pukul 16.30 WIB di Jalan R17 K4+100 Bridge 6, karena hujan lebat yang mengguyur lokasi sejak siang hari.

Baca juga: PWI Sibolga-Tapteng Bagi-bagi Takjil dan Masker Sekaligus Buka Bersama

“Pihak Sinohydro mencurigai banjir lumpur di lokasi ini akan menyebabkan longsor pihak mereka perlu mengecek agar dapat menyiapkan alat berat untuk mengatasinya,” kata Firman dalam keterangan resminya Jumat (30/4/2021).

Lebih lanjut dia mengatakan, setelah pengecekan dan mengambil dokumentasi sekitar pukul 18.20 WIB terjadi longsor yang langsung menimpa dan menggulung para karyawan Sinohydro tersebut. Namun Xie yang sempat melihat adanya longsoran berhasil meloncat keluar dari mobil dan lari menyelamatkan diri.

“Sementara rekannya, Long Quan dan Dolan Sitompul tergulung tanah longsor. Longsoran tanah itu terus meluncur dan menyapu sebuah kedai kopi milik Anius Waruwu yang tepat berada di bawahnya,” papar Firman. (*)