SIBOLGA, TAPANULIPOST.com – Air minum isi ulang cukup dekat dengan kehidupan masyarakat. Pasti tidak sedikit orang yang mengkonsumsi air minum isi ulang. Apalagi saat ini harga air minum dalam kemasan semakin mahal. Memang membeli air minum dari depot isi ulang bisa menjadi salah satu solusi.

Mendapatkannya juga tidak sulit karena banyak sekali depot yang ada di sekitar kita. Kerena biasanya produsen air isi ulang akan keliling ke rumah-rumah konsumennya untuk mengambil galon kosong dan kembali mengisi ulang dengan air yang minum.

Namun ada baiknya anda perhatikan beberapa hal berikut ini, agar bisa memperoleh air minum yang aman untuk di konsumsi.

“Sebagai konsumen, kita tentu berhak tahu kualitas produk yang dikonsumsi dan cara penyajiannya. Tapi bukan berarti harus memantau langsung di tempat pembuatannya,” kata Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Sibolga, Yurni Syafnita melalui Kepala Bidang Pembinaan dan Perlindungan Konsumen, Azriadi Tanjung, Kamis (18/3/2021).

Baca juga: Tanamkan Nilai Anti Korupsi Kepada Kaum Milenial, Kajari Sibolga: Kenali Hukum, Jauhi Hukuman

Begini tips yang bisa dilakukan agar kita tetap mendapatkan kualitas air minum isi ulang yang baik.

“Amati bagaimana keadaan fisik depot. Bila kelihatan sudah kumuh dan jorok, ini sudah merupakan salah satu indikasi bahwa yang punya depot tidak peduli terhadap kebersihan dan kesehatan. Hal ini sudah merupakan cerminan bagaimana ia memperlakukan air yang akan di proses air di depotnya,” ujarnya.

Baca juga: Imigrasi Sibolga Bentuk Tim PORA Kecamatan Se-Tapanuli Selatan

Selain itu, ungkap Azriadi, perhatikan bagaimana galon di cuci. Ini merupakan salah satu hal yang penting sekali, karena sebaik apapun kualitas air minum yang dihasilkan oleh depot tersebut tidak akan ada artinya bila wadah (galon) kotor.

Ini namanya terjadi pencemaran ulang. Jadi pastikan galon anda di cuci bersih dan dibilas dengan air yang telah di proses. Karena bila yang di pakai untuk membilas adalah air yang belum di proses berarti ada air “mentah” yang tersisa di dalam galon.

Baca juga: Bupati Tapteng Bakhtiar Sibarani Resmikan Saluran Air Bersih Bantuan CSR Bank Sumut

Perhatikan juga bagaimana proses pengisian ke galon. Bakteri dan kotoran selalu ada di udara, jadi dalam proses pengisian yang baik harus di ruang kaca tertutup. Hal ini untuk menjamin tidak ada kotoran dari udara yang masuk ke dalam galon.

“Tanyakan adakah sertifikasi dan izinnya. Baik itu dari Departemen Kesehatan atau laboratorium lainnya yang menyatakan bahwa air tersebut bisa langsung di minum sesuai standar yang telah ditetapkan pemerintah. Umumnya pemeriksaan dari Laboratorium meliputi 3 kategori utama yaitu Fisika, Kimia dan Biologi,” jelasnya.

Baca juga: Kakek Tukang Becak Sakit dan Tak Terurus Dievakuasi ke RSU Sibolga, Mengaku dari Muara Taput

Kemudian, lihat kondisi air, cium dan rasakan. Bila terlihat warna yang lain selain bening berarti sudah tidak layak di minum. Air minum tidak boleh ada bau.

“Dan terakhir rasakan air tersebut anda akan bisa bedakan mana yang baik dan tidak,” ujarnya.

“Letak penyimpanan galon juga harus diperhatikan, sebaiknya letakan galon air minum isi ulang jauh dari paparan sinar matahari,” tambahnya. (red)