TAPTENG, TAPANULIPOST.com – Dalam rapat paripurna penyampaian LKPJ 2017, Jumat, 23 Maret 2018, Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani memaparkan sejumlah garis besar capaian kinerja Pemkab Tapteng tahun anggaran 2017.
Untuk urusan pendidikan, Pemkab Tapteng telah membangun ruang kelas baru beserta perabotnya untuk 4 SMP dan juga merehabilitasi ruang belajar untuk 11 SD dan 6 SMP.
Selain itu, lanjut Bupati, dilakukannya pembangunan laboratorium IPA beserta perabotnya untuk 11 SMP serta pengadaan sarana peningkatan mutu pendidikan berupa buku-buku pelajaran, peralatan pendidikan dan media pembelajaran untuk 37 SD dan 28 SMP.
Selanjutnya angka partisipasi kasar untuk SD / MI tahun 2017 meningkat mencapai 99,20 persen dari tahun 2016. Sementara untuk tingkat SMP/MTs peningkatan mencapai 93,86 persen dan tingkat SMA/MA mencapai 90,55 persen.
[irp posts=”3354″ name=”Bupati Tapteng Baktiar Sibarani Sampaikan LKPJ Tahun 2017″]
Sedangkan angka partisipasi murni untuk tingkat SD/ MI mencapai 96,34 persen, tingkat SMP/MTs mencapai 89,57 persen dan tingkat SMA/MA 70,10 persen.
“Kemudian angka kelulusan untuk semua tingkatan mencapai 100 persen. Demikian juga angka putus sekolah untuk semua tingkatan menunjukkan penurunan kecuali pada jenjang SMA/ MK/MA. Hal ini terjadi sejak tahun 2016, setelah kewenangan Pendidikan Menengah diserahkan kepada Pemerintah Provinsi,” ungkap Bupati.
Sementara capaian kinerja untuk urusan kesehatan juga terlihat signifikan bila dibanding tahun sebelumnya. Terlihat angka kematian ibu (AKI) mengalami penurunan dari 11 menjadi 8 AKI per 100.000 kelahiran hidup.
“Hal ini sebagai dampak dari meningkatnya jumlah ibu bersalin yang ditolong medis dari 70.90 persen tahun 2016 menjadi 93,50 tahun 2017, sementara itu usia harapan hidup mencapai 70 tahun,” sebut Bakhtiar disambut tepuk tangan peserta rapat paripurna.
[irp posts=”3330″ name=”Sidang Gugatan Kasus Tagihan Listrik Rp4,5 Milyar, Majelis Hakim Beri Waktu 30 Hari Proses Mediasi”]
Selanjutnya jumlah masyarakat yang menerima pelayanan kesehatan pada tahun 2017 melalui Jamkesmas sebanyak 144.334 orang. Jamkesda yang dibiayai dari APBD Kabupaten Tapanuli Tengah sebanyak 24.500 orang dan dari APBD provinsi Sumatera Utara sebanyak 6.378 orang.
“Namun masih terdapat sekitar 40 persen masyarakat yang belum terdaftar sebagai peserta BPJS untuk jaminan kesehatan. Hal ini perlu mendapat tindak lanjut dengan bekerjasama dengan BPJS,” ujar Bupati.
Lebih jauh Bupati memaparkan, pada tahun 2017 lalu telah dilaksanakan secara bertahap peningkatan sarana dan prasarana kesehatan antara lain terhadap gedung puskesmas dan rumah dinas dokter pada 21 puskesmas, RSUD Pandan, Pengadaan Alkes dan 0bat-obatan.
“Semua itu dalam rangka mendukung penyelenggaraan jaminan kesehatan masyarakat serta memenuhi ketentuan akreditasi dari segi klasifikasi, fasilitas dan kemampuan pelayanan untuk akreditasi RSUD Pandan dan Akreditasi Madya terhadap 1 Puskesmas yakni Puskesmas Poriaha serta pengusulan Akreditasi untuk 10 Puskesmas pada tahun 2018 ini,” bebernya. (Red)
Tinggalkan Balasan