TAPANULIPOST.com – Pengusaha asal Sumatra Utara (Sumut) mengekspor 55 ton kelapa bulat ke Thailand. Ini pertama kalinya kelapa asal Sumut menembus pasar Thailand setelah sebelumnya merambah Cina, Pakistan, Malaysia dan Uni Emirat Arab.

Ekspor kelapa bulat dengan nilai ekonomi sebesar Rp 154 juta ini dilakukan Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Belawan pada Kamis, 5 September 2019 kemarin.

Kepala Karantina Pertanian Belawan, Hasrul mengatakan, fasilitasi tindakan karantina yang diberikan untuk kelapa bulat asal Sumut, agar memastikan bahwa produk bebas serangga hidup. Hal itu dilakukan untuk memenuhi seluruh persyaratan Sanitary and Phytosanitary lainnya yang ditetapkan oleh negara Thailand.

Setelah pemeriksaan fisik dan uji laboratorium, dilanjutkan dengan tindakan fumigasi yaitu pengasapan dengan menggunakan gas fumigan untuk menghilangkan/mematikan bakteri.

Hasrul memberikan memberikan apresiasi kepada para eksportir yang terus melakukan perluasan pasar ekspor.

“Kami selaku fasilitator, siap mengawal persyaratan teknisnya ke tiap negara tujuan ekspor,” kata Hasrul, Selasa, 10 September 2019.

Lebih lanjut dikatakan, sesuai dengan arahan Menteri Pertanian terkait dengan mendongkrak ekspor pertanian, Barantan menggagas program Agro Gemilang.

Di Belawan, program yang digalakkan adalah memberikan bimbingan teknis bagi para pengusaha muda yang baru memasuki usaha ini.

Tata cara pemenuhan persyaratan teknis pada tiap produk pertanian, tiap negara bisa didapatkan. Hal ini tentunya akan berdampak pada keberterimaan produk di negara mitra dagang.

“Kita terus menekan angka penolakan terhadap produk pertanian kita. Kami selaku otoritas karantina menjadi penjamin kesehatan dan keamanan. Jangan sampai merugikan pelaku usaha yang mengekspor,” jelas Hasrul.

Dijelaskannya, kelapa merupakan tanaman perkebunan yang sebagian besar adalah perkebunan rakyat.
Kelapa memiliki nilai ekonomis, sosial, budaya dan peran strategis dalam peningkatan pendapatan petani, penyerapan tenaga kerja dan sumber devisa negara.

Selain daging kelapa dan airnya yang penuh manfaat, lidi dan serabut kelapa juga dapat dimanfaatkan menjadi sesuatu hal yang berguna bagi masyarakat.

“Saya optimis, masih banyak negara-negara lain yang berpotensi melirik kelapa asal Sumut maupun produk olahannya,” katanya.(*)