SIBOLGA, TAPANULIPOST.com – Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Sumut, Dr Bahdin Nur Tanjung, mengapresiasi ide besar Bupati Taput, Nikson Nababan yang memiliki cita-cita mendirikan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Tapanuli Utara, atau di jajaran Tapanuli Raya bernama Universitas Negeri Tapanuli Raya.

“Kita bangga, ada ide atau gagasan besar dari seorang kepala daerah untuk mendorong penguatan SDM maju yang menjadi cita-cita pemimpin bangsa. Presiden sudah mencanangkan, maka kita berlomba-lomba untuk mempersiapkan tempat melatih anak bangsa ini menjadi SDM yang unggul dan maju,” ungkap Dr Bahdin Nur Tanjung baru-baru ini di Sibolga.

Dr Bahdin menjelaskan, dari sisi Undang-Undang, pendirian Universitas Negeri masih sangat sulit. Meski demikian, kemungkinan pembukaan itu bisa saja terjadi dengan keberadaan Menteri baru sekarang.

“Ini, apakah undang-undangnya dirobah dulu, atau kebijakannya bisa berobah, kita belum tahu. Tapi yang pasti di suasana sekarang, kita bergembira semakin banyak PTN tentunya semakin bagus,” ujarnya.

Menurut Bakal calon Wali Kota Sibolga itu, dengan kepemimpinan Kabinet baru ini, kemungkinan ada sesuatu yang berubah.

“Ini peluangnya tinggal dikejar terus oleh bupati, sehingga ini bisa bermanfaat mempercepat peningkatan SDM di Tapanuli ini menjadi lebih maju,” ucapnya.

Tentunya, harus dilakukan kajian dan persiapan yang matang, tidak sekadar ide politik yang nantinya bisa mempengaruhi kebijakan, tapi pelaksanaannya sulit dilakukan.

Jadi untuk pendirian sebuah PTN baru itu, kajiannya harus menyeluruh (paripurna), dan tentunya pemerintah harus mengeluarkan uang yang besar.

“Maka itu, untuk mendirikan sebuah PTN baru itu tidak mudah, walaupun celahnya masih ada. Perlu kepiawaian kepala daerah, termasuk dukungan dari Pemkab dan Pemkot di kawasan sekitar,” tutur Bahdin.

Mantan Rektor UMSU itu mengungkapkan, selama ini ada beberapa daerah yang berusaha mendirikan PTN, tetapi belum berhasil.

Seperti, Pemkab Tapanuli Selatan (Tapsel), yang sudah 10 tahun berjuang menjadikan Universitas Graha Nusantara sebagai Universitas Negeri.

Sampai sekarang belum terealisasi, meski yayasannya milik Pemkab Tapsel, dan sudah didukung kepala daerah di jajaran Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel).

“Bahkan, jajaran Pemkab di Tabagsel sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) mendukung Universitas Graha Nusantara menjadi Universitas Negeri, tapi sampai sekarang masih terganjal UU,” tuturnya.

“Demikian, Pemkab Asahan juga sedang berjuang untuk Universitas Asahan menjadi PTN, tapi belum juga berhasil,” tambahnya.(red)