TAPTENG, TAPANULIPOST.com – Aksi unjuk rasa ratusan warga yang berasal dari sejumlah Desa di Kabupaten Tapanuli Tengah pada Senin, 27 Agustus kemarin, menimbulkan beragam tanya terhadap kinerja Anggota DPRD Tapteng.

Bagaimana tidak, ketika rakyat mandi keringat diterpa teriknya matahari untuk menyampaikan aspirasinya, sementara para Wakil Rakyat yang diharapkan dapat menerima keluhan itu justru tidak berada di gedung DPRD setempat.

Dari sebanyak 35 jumlah anggota DPRD Tapteng, hanya ada enam anggota dewan yang menerima aspirasi para pengunjuk rasa yang mengeluhkan adanya kecurangan pada proses Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak 2018.

Keenam anggota dewan tersebut yakni Antonius Hutabarat (Ketua Partai Hanura), Patricius Rajagukguk (Ketua PDIP), Martin Tobing (Ketua Demokrat), Darma Bhakti Marbun (Ketua Golkar),Julianus Simanungkalit (fraksi Golkar), Jonias Silaban (PKPI).

[irp posts=”4626″ name=”Ketua PN Medan Dikabarkan Terjaring OTT KPK”]

Setelah satu jam para pengunjuk rasa berorasi di depan kantor DPRD Tapteng, enam Anggota DPRD akhirnya datang menemui pengunjuk rasa. Perwakilan pengunjuk rasa kemudian diajak masuk ke dalam gedung DPRD untuk menyampaikan tuntutan mereka.

Ada yang menarik dalam pertemuan itu, tiba-tiba salah seorang perwakilan pengunjuk rasa minta ijin untuk bicara. Dia lalu bertanya dimana keberadaan salah seorang Anggota Dewan. Mungkin bagi dia, anggota dewan tersebut merupakan wakil rakyat yang dia harapkan untuk dapat menerima aspirasinya.