SIBOLGA, TAPANULIPOST.com – Postingan yang beredar di facebook mengenai pemberian voucher senilai Rp 100.000 diduga sarat bermuatan money politic (politik uang) di Pilkada Sibolga

Andika Pribadi Waruwu selaku Wakil Ketua Bidang Hukum Tim Pemenangan Pasangan Calon Wali Kota Sibolga, Jamal-Pantas, menuding bahwa postingan yang beredar di facebook menjelang hari H Pilkada Sibolga yang digelar serentak, 9 Desember 2020, diduga kuat bermuatan money politic.

“Postingan yang diunggah pemilik akun @Dahril Iskandar Marbun sekira pukul 16.03 WIB, Senin (7/12/2020), diduga sarat muatan money politic,” kata Andika Pribadi Waruwu kepada wartawan, di Center Pemenangan Jamal-Pantas di Jalan R Suprapto, Kota Sibolga, Senin malam.

Andika kemudian meminta Bawaslu Sibolga segera mengusut dan memproses, apabila pernyataan yang disampaikan Dahril Iskandar Marbun melalui akun facebooknya tersebut dinilai melanggar aturan.

Menurut Andika, pihaknya sudah mengantongi screenshot akun facebook @Dahril Iskandar Marbun yang berisi pernyataan dugaan money politic tersebut.

“Postingannya sekarang sudah tidak ada lagi, tapi kami sudah menscreenshotnya. Kami akan melaporkan kepada Bawaslu Sibolga, karena ada muatan money politic di dalam postingannya itu. Jangan money politik itu ditutupi dengan pemberian voucher,” tegas Andika.

Andika kemudian membeberkan dugaan money politic yang dilontarkan Dahril Iskandar Marbun lewat akun facebooknya.

“Apabila ada masyarakat Sibolga yang mendapat voucher dengan nilai Rp100.000, maka ia (Dahril Iskandar Marbun) akan memberikan uang tersebut dengan berbentuk tunai Rp100.000 per orang,” sebut Andika.

Dia menambahkan, voucher tersebut dapat ditukarkan di alamat di depan Lapangan Simaremare Sibolga, per tanggal 16-20 Desember 2020.

“Dan itu juga (voucher) dapat ditukar dengan syarat, apabila ABADI yang menang,” terang Andika seraya menunjukkan screenshot yang dia simpan di hapenya kepada wartawan.

Meski telah dihapus, tapi hasil tangkapan layar (screenshot) postingan tersebut kemudian beredar dan mendapatkan tanggapan beragam di media sosial.

Ada yang menilai bahwa pemberian voucher itu termasuk politik uang. Namun ada juga yang memuji sifat dermawan Dahril Iskandar Marbun yang menjanjikan pemberian uang senilai Rp 100.000 yang ditukar dengan voucher.

@Jamaluddin Santel Simanjuntak:
Katanya No Money Politik, kok Bagi – bagi Voucher??

@Apul Marbun:
Voucher itu merata ke team diluar nomor 2 sebagai ucapan syukur kalau menang abadi si nomor 2. Dan itu dapat dipertanggung jawabkan pembayaran nya sebab pak Dahril Iskandar Marbun  tu sidermawan ini hati yg bicara..

Sedangkan undian itu bersifat pilih pilih dan terkesan judi..

@Apil Nainggolan Nainggolan:
Sesuatu yang diberikan kepada orang lain untuk timbal balik sebagai alat tukar dalam bentuk apapun itu termasuk kategori money politik/suap menyuap
Apakah voucher bukan alat suap bg..
Jangan juga lakukan proses pembodohan terhadap masyarakat bg. (red)