TAPTENG, TAPANULIPOST.com – Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Tengah, Drs. Herman Suwito, MM mengatakan, perbaikan bangunan sekolah dasar yang rusak akibat diterjang badai di Desa Muara Nauli, Kecamatan Sorkam, baru akan dilakukan tahun depan.
“Rencana di tahun ini anggarannya mau kita plot, tapi ini ada keterlambatan pelaporan dari Kepala Sekolah. Baru diinformasikan beberapa hari yang lalu. Padahal kejadiannya tahun lalu,” kata Plt Kadis Pendidikan Herman Suwito kepada TAPANULIPOST.com usai mengikuti rapat Paripurna di gedung DPRD Tapteng, Selasa, 3 Oktober 2017.
Kendati demikian, kata Herman Suwito, perbaikan Sekolah Dasar Negeri 157008 ini dipastikan akan dilakukan di tahun 2018. Anggaran perbaikan sekolah tersebut sudah dibahas bersama legislatif.
“(Anggarannya) Kita upayakan di APBD DAK Tahun 2018. Tapi kalau tidak masuk kita upayakan di APBD Induk DAU. Kemari sudah kita bahas bersama Dewan,” ujarnya.
[irp posts=”1763″ name=”KPP Pratama Sibolga Gelar Edukasi dan Dialog Perpajakan bagi Bendahara Dana Desa”]
Selain perbaikan Sekolah Dasar Negeri 157008 di Desa Muara Nauli, lanjut Herman, perbaikan sekolah SD yang rusak tertimpa pohon di Kecamatan Kolang juga akan dilakukan awal tahun depan. Menurut Plt Kadis Pendidikan ini, perbaikan sekolah ini menjadi prioritas, karena mengingat jumlah siswanya yang lebih banyak sehingga kekurangan ruangan kelas.
“Jadi hampir bersamaan pelaporannya ini dengan sekolah SD di Kolang yang tertimpa pohon. Memang sudah kita pertimbangkan untuk kita prioritaskan pembangunan sekolah yang di Kolang, karena potensi siswanya cukup besar disitu. Sementara sekolah SD yang di Muara Nauli sudah kita cek masih memungkinkan ruangan kelas untuk siswanya,” tukasnya.
Sementara Anggota DPRD Tapteng Martin L.Tobing juga mengatakan, anggaran untuk perbaikan sekolah dasar yang rusak tersebut akan ditampung di tahun 2018.
“Anggaran perbaikan sekolah tersebut direncanakan dimasukkan dalam APBD DAK 2018, karena perlu rehab berat,” ungkap Ketua Partai Demokrat Tapteng ini.
Seperti diberitakan sebelumya, kondisi bangunan Sekolah Dasar Negeri 157008 yang terletak di Desa Muara Nauli, Kecamatan Sorkam, Kabupaten Tapanuli Tengah sungguh sangat memprihatinkan.
Akibat diterjang badai setahun lalu, beberapa bagian bangunan sekolah seperti pada bagian atap, dinding dan perangkat penunjang belajar mengajar lainnya rusak parah.
Sebelumnya sekolah dasar ini memiliki 6 ruang kelas. Tapi setelah diterjang badai, satu ruang kelas tidak dapat dipakai lagi untuk proses belajar mengajar. Akibatnya sekolah tersebut menjadi kekurangan ruangan untuk belajar. Pihak sekolah terpaksa ‘menyulap’ ruang kelas dengan menyekat satu ruang kelas menjadi dua ruangan belajar.
“Supaya ruang kelasnya cukup menampung semua murid, terpaksa kita bagi dua satu ruang kelas dengan membuat sekat,” kata Edi Kepler Hutauruk salah seorang guru yang ditemui TAPANULIPOST.com di sekolah tersebut.
[irp posts=”1753″ name=”Guru : “Kalau Angin Kencang Kami Terpaksa Keluar, Takut Seng Terbang””]
Menurut Edi Kepler, pihak sekolah sudah mengusulkan dana perbaikan sejak sekolah itu diterjai badai tahun 2016 lalu. Namun, hingga kini belum ada tanda-tanda bangunan sekolah tersebut akan diperbaiki. Padahal kondisi atap yang sudah rusak jelas sangat mengganggu kenyamanan dan keamanan proses belajar mengajar, terlebih saat hujan turun disertai angin. Bahkan jika angin kencang datang mereka terpaksa keluar dari kelas, karena takut sewaktu-waktu atap akan diterbangkan angin.
“Coba bapak lihat kondisinya sudah sangat parah. Plafonnya banyak yang berlobang dan mau jatuh, Dinding papan juga sudah banyak yang sudah lapuk dan terbuka, atapnya juga bocor kalau hujan ruangan kelas jadi basah. Kalau angin kencang datang kami terpaksa keluar, takut sengnya terbang,” ungkap guru bermarga Hutauruk ini.
Edi Kepler mengungkapkan, Sekolah Dasar Negeri 157008 ini memiliki murid sebanyak103 orang, dengan 9 orang tenaga pengajar terdiri dari 5 guru berstatus PNS dan 4 honor.
[irp posts=”1749″ name=”Polisi Berhasil Tangkap Pembunuh Sadis Anak Kandungnya”]
Sekolah ini terletak di pinggir pantai Muara Nauli di Desa Muara Nauli, Kecamatan Sorkam yang merupakan sebuah desa yang baru dimekarkan dari Desa Hurlang Muara Nauli, Kecamatan Kolang. Untuk menuju ke sekolah ini harus menempuh jarak sejauh 4 Km dari jalan besar Sibolga-Barus. Akses jalan menuju ke sekolah ini juga cukup memprihatikan, dimana badan jalan rusak parah banyak kubangan air.
Di tahun 2013 lalu, para siswa di sekolah ini juga sudah pernah belajar di lapangan terbuka selama beberapa hari, karena jembatan yang terbuat dari pohon batang pohon kelapa menuju sekolah tersebut putus total. Namun kini jembatan tersebut sudah dibangun oleh pemerintah setempat.
Pihak sekolah berharap kepada pemerintah Kabupaten Tapteng yang saat ini dipimpin oleh Bupati Bakhtiar Ahmad Sibarani segera memberikan perhatian untuk memperbaiki sekolah tersebut. Sekolah dasar ini memerlukan perbaikan demi kenyamanan dan keamanan proses belajar mengajar. (red)
Tinggalkan Balasan