SIBOLGA, TAPANULIPOST.com – Korem 023/KS bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Basarnas dan Tagana melakukan latihan ketangkasan Snapling dan Rapling dalam lanjutan latihan penanggulangan bencana alam.

Latihan ketangkasan tersebut dilaksanakan di halaman kantor Basarnas Kabupaten Tapteng di Kota Pandan, Tapteng, Kamis, 7 Desember 2017.

Rapling adalah cara turun dari ketinggian dengan cepat serta menggunakan alat perlengkapan tertentu guna menunjang mobilitas. Gunanya untuk mengatasi tebing yang lengkung ke dalam (cekung).

[irp posts=”2420″ name=”Korem 023/KS Gelar Latihan Penanggulangan Bencana Alam”]

Sedangkan Snapling adalah lintasan yang dibuat untuk menghubungkan tebing yang terjal dengan tempat yang lebih rendah, beberapa faktor yang menguntungkan pada lintas ini terutama penghematan dan waktu. Snapling menggunakan tali pleton dan lintasan dengan bantuan tali perorangan dan cincin kait, digunakan untuk mempercepat turunnya pasukan lewat tebing yang terjal.

Sebelum melaksanakan latihan ini, terlebih dahulu dilakukan pemanasan agar tidak menimbulkan cedera pada otot-otot tertentu yaitu senam pemanasan statis dan dinamis untuk penguatan otot-otot. Selain itu juga menambah kelincahan dan kecepatan bergerak, menambah daya sambut (reaksi) dan menyiapkan tubuh untuk mencapai tingkat inti.

Kasiops Korem 023/KSLetkol Inf TP Lobuan Simbolon selaku koordinator latihan penanggulangan bencana alam mengatakan, keberhasilan tugas pokok penanggulangan bencana alam baik banjir maupun longsor sangat didukung oleh profesionalisme di lapangan.

Dia menerangkan, untuk menciptakan profesional harus dibekali dengan berbagai kemampuan yang bersifat umum ataupun teknis sesuai dengan bidangnya masing-masing.

“Pelaksanaan tugas di lapangan tidak menutup kemungkinan tim penanggulangan bencana terpaksa harus melewati rintangan-rintangan alam sesuai geografis seperti hutan, gunung, tebing dan sungai,” katanya.

[irp posts=”2484″ name=”Peringati Hari Juang Kartika, Korem 023/KS Laksanakan Karya Bakti”]

Oleh sebab itu, lanjutnya, setiap perorangan harus dilatih dan diberikan pengetahuan tentang teknik latihan ketangkasan snapling dan rapling, guna mendukung keberhasilan dalam pelaksanaan tugas penanggulangan bencana alam.

“Latihan ketangkasan snapling dan rapling diperuntukkan untuk menyelamatkan korban bencana alam di medan sulit. Seperti di gunung atau di jurang ataupun di tengah lautan terbawa arus,” terangnya. (red/ril)