SIBOLGA, TAPANULIPOST.com –
Komando Resort Militer (Korem) 023/Kawal Samudera menggelar latihan gabungan penanggulangan bencana alam di lapangan Makorem 023/KS di jalan Datuk Itam Nomor 1, Kota Sibolga, Senin, 26 November 2018.

Kegiatan ini diawali dengan upcara dan dibuka secara resmi oleh Danrem 023/KS Kolonel Inf Mohammad Fadjar MPICT diwakili Kasilog Korem Letkol Inf Joko Suprayanto.

Latihan penanggulangan bencana alam ini akan dilangsungkan selama lima hari dengan teori dan praktik.

Sebanyak 150 peserta dan 40 orang penyelenggara terdiri dari unsur TNI dari Korem, Kodim 0212/TT, Disjan, Polres Sibolga dan Tapteng, BPBD, Satgas SAR, Dinsos, Dinkes, PMI, Tagana, dan BMKG, dilibatkan dalam latihan gabungan ini.

[irp posts=”4936″ name=”Modus Pecah Kaca Mobil di Tapteng, Puluhan Juta Uang Pengusaha Asal Hajoran Digasak Maling”]

Danrem 023/KS Kolonel Inf Mohammad Fadjar MPICT dalam amanatnya yang dibacakan Kasilog Letkol Inf Joko Suprayanto menyampaikan latihan gabungan ini dilaksanakan dalam rangka menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam pada musim penghujan saat ini.

Dikatakan, wilayah Sibolga dan Tapanuli tengah saat ini sering terjadi curah hujan yang cukup tinggi dan diikuti kondisi cuaca yang sulit diprediksi, bahkan dengan mudah dapat berubah-ubah secara ekstrim.

Menurutnya, kondisi seperti ini sangat berpotensi menimbulkan bencana alam seperti, banjir, tanah longsor yang bisa saja terjadi kapan saja dan dimana saja.

“Maka dari itu kita dituntut untuk memiliki kemampuan dan keterampilan serta kecepatan bergerak sesuai dengan tugas yang dihadapi,” ucapnya.

“Hal ini yang mendorong kita untuk melaksanakan latihan secara terpadu, untuk menyiapkan semua unsur dalam menangani bencana alam,” ujarnya.

Danrem menyampaikan melalui latihan penanggulangan bencana alam ini, Korem 033/KS siap melaksanakan tugas bantuan kepada pemerintah daerah di wilayah masing-masing dalam rangka mendukung tugas pokok Kodam I/BB.

Danrem dalam amanatnya menekankan kepada para peserta agar benar-benar memahami materi yang diberikan serta ditingkatkan dan dikembangkan, dengan penuh inovasi dan kreatifitas sesuai perkembangan situasi yang terjadi.

“Hal ini sangat penting, karena permasalahan di lapangan selalu memiliki dinamika dan karakteristik yang berbeda,” ujarnya. (ril)