TAPANULIPOST.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa ribuan orang di Ukraina mengalami cedera parah akibat perang Ukraina melawan Rusia.

Banyak dari mereka membutuhkan layanan rehabilitasi dan perawatan. Dr Satish Mishra dari kantor regional WHO untuk Eropa mengatakan bahwa cedera yang dialami termasuk patah tulang, amputasi, cedera tulang belakang, cedera otak traumatis, dan luka bakar.

Serangan Rusia terhadap fasilitas kesehatan di Ukraina telah membuat tenaga kesehatan menjadi lebih sedikit, dan pengungsian serta kekurangan listrik membuat orang sulit mendapatkan perawatan di Ukraina.

Sebelum perang dan pandemi COVID-19, sekitar separuh populasi Ukraina mudah mendapatkan layanan dari fasilitas kesehatan, terutama terkait dengan kondisi tidak menular seperti penyakit kardiovaskular dan diabetes.

Namun sejak pandemi dan perang melawan Rusia, kebutuhan layanan dari fasilitas kesehatan dan rehabilitasi meningkat secara signifikan.

Oleh karena itu, Dr Cathal Morgan, pejabat WHO lainnya, menyebut kondisi yang terjadi di Ukraina sangat darurat.

Menurut Morgan, sekitar 2 dari 5 orang di seluruh kawasan Eropa pada tahun 2019 memiliki kondisi kesehatan yang dapat memperoleh manfaat dari layanan rehabilitasi.