Tapteng, Tapanulipost.com – Mahayum (60), seorang wanita tangguh yang hidup sendiri di kampung halamannya, Desa Poriaha, Kabupaten Tapanuli Tengah, memiliki kisah inspiratif tentang bagaimana Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan memberikan bantuan dan perlindungan kesehatan yang tak ternilai harganya.

Mahayum, yang memiliki lima orang anak, telah menjalani kehidupan mandiri sejak kepergian suaminya pada tahun 2018. Meskipun harus menjalani hari tua seorang diri, Mahayum tidak membiarkan rasa sepi menghampirinya. Ia aktif dalam berbagai kegiatan, salah satunya adalah mengikuti senam Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) setiap hari Kamis di Tempat Praktik Dokter Mandiri (TPMD) Juniar Manurung.

Sebagai peserta JKN dari segmen Bukan Pekerja (BP), Mahayum secara otomatis menjadi penerima manfaat dari suaminya yang merupakan pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Program JKN ini, yang telah berlangsung lebih dari satu dekade di bawah BPJS Kesehatan, telah memberikan bantuan yang sangat berarti bagi Mahayum dalam hal perawatan kesehatan.

Mahayum merasa sangat terbantu oleh pelayanan kesehatan yang mudah, cepat, dan setara, mulai dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) hingga Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL). Pelayanan yang memuaskan tanpa diskriminasi serta prosedur yang mudah dan cepat, membuatnya merasa aman saat menghadapi kondisi kesehatan yang darurat.

Suatu pengalaman kritis yang diungkapkan oleh Mahayum adalah ketika ia mengalami sakit perut yang sangat parah saat hari libur. Berkat dukungan BPJS Kesehatan, Mahayum segera mendapatkan perawatan medis yang diperlukan.

“Saat itu tepat di hari libur, saya merasakan sakit tak tertahankan di bagian perut. Sampai mau pingsan rasanya, untungnya saya sempat menghubungi salah satu perawat di FKTP saya terdaftar. Perawat itu bersama salah seorang tetangga saya langsung membantu saya sampai proses rujukan ke rumah sakit terdekat. Dokter mengatakan asam lambung saya kambuh dan diperparah lagi dengan kondisi saya mengalami diare selama tiga hari berturut-turut. Alhasil saya harus menjalani rawat inap di rumah sakit tersebut,” ungkap Mahayum.

Mahayum juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada BPJS Kesehatan karena telah mengelola program JKN ini dengan baik. Bagi Mahayum, program ini adalah penyelamat yang tak ternilai dalam menjalani hidup sehari-hari seorang diri tanpa dukungan dari orang-orang sekitar yang peduli kepadanya.

Selama tiga bulan terakhir, Mahayum telah rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, termasuk pengecekan kolesterol, tekanan darah, dan gula darah. Bergabung dalam anggota Klub Prolanis, ini adalah salah satu manfaat yang ia nikmati. Selain itu, kegiatan senam prolanis juga memberinya kesempatan untuk bersosialisasi dan berkumpul dengan sesama lansia, yang merupakan pengalaman yang sangat berharga.

Mahayum berbagi pengalaman tragis yang dialami suaminya yang menderita penyakit serius pada tahun 2016. Meskipun biaya perawatan mencapai seratus juta rupiah, Mahayum tidak perlu membayar satu rupiah pun berkat dukungan BPJS Kesehatan. Dengan dua pengalaman baik yang telah Mahayum dan almarhum suaminya rasakan, ia berharap Program JKN terus dikelola dengan baik untuk melindungi kesehatan seluruh lapisan masyarakat. Program ini tidak hanya memberikan perlindungan finansial tetapi juga pelayanan kesehatan yang mudah, cepat, dan setara bagi semua pesertanya, membuktikan betapa pentingnya akses kesehatan yang adil dan merata. (*)

Baca Berita menarik lainnya dari Tapanulipost.com di GOOGLE NEWS