TAPANULI TENGAH, TAPANULIPOST.com – Isu parula-ula (santet) kembali merebak di Kabupaten Tapanuli Tengah. Beruntung aparat kepolisian dibantu pemerintah setempat sigap melakukan pencegahan, sehingga persoalan tersebut tidak sampai melebar ke hal yang tidak diinginkan.

Kapolsek Sorkam AKP Ismail Lubis melalui Kanit Intel Iptu Normal Girsang menerangkan, kasus merebaknya isu parula-ula terjadi di Kelurahan Pargarutan, Kecamatan Sorkam, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).

Kejadiannya berawal, pada Minggu (14/3/2021) sekira pukul 23.00 WIB. Ketika itu, pria berinisial NM, berada di pekarangan rumah warga berinisial SP.

Saat itu istri SP melihat NM mondar-mandir di pekarangan rumahnya, lalu memberitahukan kepada suaminya.

Baca juga: Jalan Sibolga-Tarutung di Batu Lobang Sudah Bisa Dilewati, Diberlakukan Sistem Buka Tutup

Mendengar laporan istrinya, SP kemudian melihat dari jendela ternyata benar NM sedang mondar-mandir.

Selanjutnya, SP keluar menemui NM dan bertanya mengapa mondar-mandir di depan rumahnya.

“NM menjawab, bahwa dirinya sedang menunggu temannya mengantar rekap togel. Namun, SP menuduh NM membuat ula-ula (santet), sehingga terjadi keributan. Mendengar keributan itu warga sekitar berdatangan sekitar 30 orang,” kata Normal Girsang.

Baca juga: Polisi Tangkap Pencuri dan Penadah HP Wartawan

Warga kemudian melaporkan kejadian itu kepada aparat kelurahan setempat. Polsek Sorkam bersama pemerintah desa dan tokoh masyarakat mencoba melakukan mediasi dengan warga.

“Awalnya Lurah hendak melakukan mediasi di kelurahan Pargarutan. Mendengar informasi itu, kita langsung meminta agar mediasi dilaksanakan di Aula Kantor Camat Sorkam. Itu kita lakukan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan jika mediasi dilaksanakan di Kelurahan Pargarutan,” ungkap Girsang.

Baca juga: Jenazah Pasien yang Meninggal di Sibolga Dimakamkan Sesuai Protokol COVID-19

Menurutnya, semua pihak baik tokoh agama dan tokoh masyarakat sepakat untuk dilakukan mediasi di Kantor Camat Sorkam pada, Kamis (18/3) besok.

“Sampai saat ini situasi di daerah itu aman dan terkendali,” ujar Normal Girsang. (red)