TAPANULIPOST.com – Kepala BPOKK Demokrat Herman Khaeron mengatakan bahwa Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terbuka untuk bersilaturahmi dengan siapa saja, termasuk Anas Urbaningrum. Pernyataan ini muncul setelah ramai saling balas antara Demokrat dan loyalis Anas saat Anas dibebaskan dari Lapas Sukamiskin Bandung.

Herman menilai Anas hanyalah korban adu domba dari para loyalisnya, yakni Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) dan kubu Moeldoko. “Lihat saja statement yang dibangun, statementnya kan dibangun oleh dua kubu itu (PKN dan Moeldoko) dan saya katakan justru yang jadi korban saat ini Mas Anas,” ujarnya.

Menurut Herman, Anas adalah sahabatnya dan dia khawatir Anas menjadi korban bully dari para loyalisnya. Herman juga menegaskan bahwa kembalinya Anas ke arena politik tidak semestinya digesekan dengan kubu politik yang tidak bertanggung jawab.

Anas sendiri mengatakan bahwa politiknya adalah politik kebaikan, bukan politik permusuhan. Dia meminta agar tidak ada lagi kampanye hitam dan adu domba dalam politik Indonesia.

Anas adalah mantan Ketua Umum Partai Demokrat yang dipenjara pada tahun 2014 karena kasus korupsi Hambalang. Ia dibebaskan pada Jumat, 14 April 2023 setelah menjalani hukuman 9 tahun penjara. Setelah dibebaskan, Anas langsung mengunjungi kantor DPP Partai Demokrat untuk bertemu dengan kader partai. Namun, kehadirannya di kantor DPP tersebut tidak diizinkan oleh pengurus partai.