TAPTENG, TAPANULIPOST.com – Dinas Kominfo Tapanuli Tengah langsung melakukan sidak ke sejumlah tempat permainan game seperti warnet untuk mencegah game Fight of Gods diunduh dan dimainkan para gamer terlebih anak-anak.
Dinas Kominfo menilai game Fight of Gods yang menampilkan pertarungan dewa dan nabi tersebut adalah game yang bermuatan SARA, sehingga tidak pantas bagi masyarakat. Dinas Kominfo Tapanuli Tengah pun mendatangi sejumlah warnet di Kecamatan Pandan dan Sarudik, Selasa sore, 12 September 2017, untuk melarang pemilik warnet mengunduh game Fight of Gods.
Adapun tim dari Kominfo Tapteng yang turun memberikan sosialisasi yakni, Sekretaris Kominfo Tapteng Ahlian Gultom, Kabid Layanan Kominfo Sonny Juanda Nasution, Kasi Pengembangan Aplikasi Thomas H Sianturi, dan Kasi Layanan Humas dan informasi Rachmat Indra Hutauruk. Dari hasil sidak yang dilakukan, belum ada game Fight of Gods yang diunduh (download) di setiap warnet yang dikunjungi.
Pada kesempatan itu, Dinas Kominfo menghimbau kepada para pemilik dan operator warnet, agar tidak mengunduh dan menginstal game Fight of Gods di komputer warnet. Mereka juga diminta agar memblokir akses ke game tersebut supaya tidak bisa diunduh maupun ditemukan para pemain game (gamer).
“Kami meminta kepada pemilik warnet agar jangan sampai menginstal program game itu. Dan meminta IP Addres gamenya diblokir sehingga tidak bisa diakses. Karena menurut amatan kita, game tersebut sangat tidak pantas dimainkan karena bermuatan SARA,” kata Kasi Pengembangan Aplikasi Thomas H Sianturi.
[irp posts=”1625″ name=”Malaysia Blokir Game Kontroversial Fight of Gods”]
Sementara itu, para pemilik warnet mengaku belum menginstal game Fight of Gods di komputer mereka. Bahkan sejumlah operator warnet mengaku belum mengetahui tentang game tersebut. Namun beberapa diantara mereka memang sudah mendengarkan kabar tentang game itu, karena pemberitaannya sedang viral.
“Kami sudah mendengar dan baca beritanya di media tentang game yang itu. Hanya saja kami belum ada menggunakan aplikasi itu. Selain harus bayar, juga tidak bagus karena berkaitan dengan tokoh-tokoh agama,” kata Swandi operator warnet Beta Net di Kecamatan Sarudik.
Menurut informasi dari Kominfo Tapteng, untuk mendownload aplikasi game Fight of Gods harus membayar senilai Rp49.900 per satu komputer. Untuk itu pihaknya langsung bertindak cepat untuk menghimbau pengguna warnet dan juga para netizen agar jangan menggunakan aplikasi game tersebut.
“Kami juga akan menyampaikan hasil sidak kami ini ke Kementerian Kominfo di Jakarta, agar bisa mengambil sikap untuk memblokir game tersebut seperti yang telah dilakukan Negara Malaysia. Memang belum ada arahan dari Kementerian Kominfo kepada kami, tetapi karena kami melihat aplikasi game itu tidak baik, sehingga kami mengambil tindakan cepat dari pada nanti terlambat,” kata Sonny.
[irp posts=”1610″ name=”Angkutan Umum Semua Jurusan Harus Lewati Pasar Terpadu Pandan”]
Seperti diberitakan sebelumnya, game Fight of Gods telah memicu kontroversi dan kritik dari banyak pihak, karena menampilkan karakter sensitif yang memang adalah dewa, seperti dewa Zeus dari Yunani, Odin dari mitologi Norse, dan juga Anubis dari Mesir. Namun ada juga karakter yang bukan dewa, seperti Moses yang tak lain adalah Nabi Musa.
Bahkan ironisnya, game ini juga menghadirkan sosok Yesus sebagai karakter game. Sosok Yesus dalam game ini digambarkan sebagai seorang pria bertubuh kekar dengan potongan kayu ditangannya yang seolah-olah dipatahkan dari kayu salib. Bukan cuma sosok Yesus, game ini juga menghadirkan Buddha sebagai karakter playable. Sebagai bentuk protes, pemerintah negeri Jiran Malaysia sudah memblokir akses ke Steam selaku publisher game di negaranya. (red)
Tinggalkan Balasan