SIBOLGA, TAPANULIPOST.com – PT PLN UP3 Sibolga menginformasikan jadwal pemadaman listrik di beberapa kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) pada Sabtu, 11 Mei 2019.

Informasi pemadaman listrik ini diketahui dari akun media sosial facebook PT PLN UP3 Sibolga @Plnarea Sibolga yang diunggah, Jumat, 10 Mei 2019.

Disebutkan, sehubungan dengan adanya pekerjaan penggantian Pin Type di Pangkal Penyulang dan Penjumpean MV TIC di Tanah Merah Pinangsori, sehingga perlu dilakukan pemadaman listrik pada jam 12.00 WIB s/d 15.00 WIB.

Dijelaskan, lokasi pemadaman listrik akan terjadi di daerah Sibuluan, Sipan Sihaporas, Kecamatan Badiri, Pinangsori, Lumut dan Sibabangun.

Dalam informasi itu, pihak PLN menyatakan akan berusaha memperkecil waktu pemadaman, dan menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan pemadaman listrik tersebut.

Manager PT PLN UP3 Sibolga, Poltak Samosir ketika dikonfirmasi Tapanulipostcom, membenarkan akan dilakukan pemadaman listrik di beberapa kecamatan di Tapteng, karena ada pekerjaan perbaikan sebagai tindakan preventif agar tidak terjadi padam akibat gangguan.

Dia menjelaskan, suplai listrik untuk Kecamatan Badiri, Pinangsori, Lumut dan Sibabangun pada tahun 2018 tercatat kurang lebih 4 sampai 5 kali terjadi padam dalam setiap bulannya.

Berdasarkan inspeksi yang dilakukan, ungkap Poltak, penyebabnya dominan akibat sentuhan pohon pada kawat Hantaran Udara Tegangan Menengah, dibawah 3 meter radiusnya di beberapa lokasi.

“Untuk pemangkasan tuntas pohon-pohon yang berpotensi menyebabkan gangguan dan selama ini kerap mengakibatkan padam, sudah kami tuntaskan sepanjang Triwulan 1 Tahun 2019, sehingga saat ini sudah ada frekuensi padam akibat gangguan dapat ditekan menjadi 1 s/d 2 kali maksimal setiap bulan,” ungkap Poltak.

Akan tetapi, lanjut Poltak Samosir, ada juga lokasi yang tidak diberikan izin pangkas dahan pohon oleh pemiliknya, padahal berpotensi penyebab gangguan listrik.

“Salah satu contoh yaitu kebun sawit di Tanah Merah. Kami akhirnya memutuskan untuk mengganti jalur listriknya sejauh 400 meter dengan jalur baru,” jelasnya.

Jenis penghantarnya juga diganti dari sebelumnya kawat hantaran udara yang tanpa isolasi pengantarnya, menjadi kabel hantaran udara yang berisolasi, sering disebut MVTIC (Medium Voltage Twisted Insulated Cable).

“Selain itu, berdasarkan inspeksi yang kami lakukan, selain pohon ada juga potensi-potensi lain yang harus kami antisipasi yang dapat mengakibatkan terganggunya pasokan listrik. Yaitu piring-piring pin isolator yang ada di atas tiang listrik yang fungsi isolasinya sudah tidak optimal lagi,” paparnya.

Menurutnya, jika isolasi ini tidak optimal maka dapat terdeteksi adanya korslet pada titik jalur listrik tersebut, sehingga secara otomatis sistem PLN padam karena mendeteksi arus hubungan singkat.

“Biasanya di lapangan ada laporan masyarakat sebelum terjadi padam terlihat secara visual ada loncatan bunga api atau flashover pada isolator dan kawat listrik yang ada diatas tiang. Kami akan mengganti isolator pin tersebut total kurang lebih 10 sampai 20 titik lokasi sesuai hasil inspeksi,” ujarnya.

“Pada intinya pekerjaan kami ini sebagai tindakan preventif agar tidak terjadi padam akibat gangguan disebabkan hal tersebut, yang apabila dibiarkan dan tentunya menimbulkan ketidaknyamanan. Kami berupaya pekerjaan dapat selesai segera dan listrik dapat kembali normal sebelum sore hari, sehingga masyarakat dapat mempersiapkan diri kegiatan berbuka puasa dengan nyaman,” kata Poltak Samosir.(red)