TOBASA, TAPANULIPOST.com – Warga Balige Kabupaten Toba Samosir mendukung Polres Tobasa untuk memberantas aksi premanisme yang semakin meningkat di daerah itu.

Warga Tobasa yang terkenal dengan masyarakatnya yang beradat dan berbudaya yang sangat tinggi itu juga mendukung Polri untuk memberantas dan menangkap para oknum penyebar Hoax dan ujaran kebencian di Media Sosial.

“Kami sangat resah dengan aksi-aksi premanisme yang kini semakin marak di daerah ini. Tapi kami paling diresahkan oleh tindakan segelintir oknum yang kerap memposting ujaran-ujaran kebencian di media sosial. Sepertinya tak ada lagi yang beres di daerah ini. Oleh karena perbuatan mereka, saya malu sebagai warga Tobasa ini,” kata Rombel Siahaan (35) warga Balige saat membentang spanduk anti premanisme di depan pasar balairung Balige, Jumat, 16 Maret 2018.

[irp posts=”3307″ name=”Persatuan Perawat Nasional Indonesia Tobasa Gelar Bhakti Sosial”]

Rombel merasa bahwa Hoax dan ujaran kebencian yang disebarkan oleh oknum-oknum tak bertanggungjawab sudah sangat meresahkan.

“Sesuka hatinya saja menulis, seperti tak ada lagi moral di daerah ini. Saya yang pendidikannya tidak setinggi-tinggi mereka, merasa malu membaca postingan -postingan mereka yang tak bermoral. Padahal jika dilihat profilnya, mereka memiliki gelar pendidikan tinggi bahkan ada yang PNS,” ungkap Rombel.

Rombel berharap Polres Tobasa segera bertindak untuk memberantas premanisme dan penyebar hoax dan ujaran kebencian di media sosial.

[irp posts=”3301″ name=”Polres Tapteng Segera Tetapkan Tersangka Kasus Illegal Logging”]

Hal senada juga dikatakan Kaslan Sibuea, warga kecamatan Laguboti Toba Samosir. Dia berharap seluruh lapisan masyarakat baik itu tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, guru sekolah dan bahkan supir angkot dan tukang becak harus bergandengan tangan melawan oknum-oknum penyebar kebencian di media sosial.

“Kita dukung penuh Polres Tobasa untuk menangkap dan memperoses secara hukum oknum-oknum penyebar hoax itu. Saya warga tobasa yang tinggal di Laguboti menyatakan perang dan menolak hoax dan penyebarnya,” ujarnya.

Menyikapi hal itu, Kapolres Tobasa AKBP Elvianus Laoli SIK saat ditemui di ruang kerjanya memberikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada segenap lapisan warga masyarakat Toba Samosir yang mendukung Polri dalam pemberantasan premanisme dan penyebar hoax di medsos.

[irp posts=”3278″ name=”Polres Simalungun Kembali Ungkap Jaringan Peredaran Narkoba”]

“Hoax adalah informasi yang tidak benar dan tidak jelas dan tidak dapat dipertanggungjawabkan yang sengaja disebarkan melalui media sosial dengan tujuan memprovokasi yang dapat memecah belah persatuan warga masyarakat. Maka dari itu kita sepakat bersama-sama memberantasnya,” ucap Laoli.

Untuk itu, Kapolres menghimbau masyarakat agar tidak ikut-ikutan menyebarkan informasi yang memuat konten provokatif di media sosial.

“Janganlah ikut menshare atau membagikan berita bohong atau ujaran kebencian yang dapat menggiring oponi ke arah negatif yang bisa menghancurkan semangat persatuan warga masyarakat Tobasa,” pungkasnya. (Brams)