SIBOLGA, TAPANULIPOST.com – Camat Sibolga Kota, Mardi Tanjung, menegaskan, pihaknya tidak mentolerir segala bentuk perjudian yang terjadi di wilayah kerjanya. Termasuk Nauli Game, yang berada di Kecamatan Sibolga Kota, akan ditutup bila terbukti ada praktik perjudian di tempat itu.

“Segera kita turunkan tim ke lapangan untuk mengecek langsung. Bila terbukti ada kasus perjudian di tempat itu (Nauli Game), kita akan tutup,” ujar Mardi, dihubungi wartawan, Jumat malam, 20 September 2019.

Lokasi Nauli Game ini sangat dekat dengan Kantor Camat Sibolga Kota, di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Pasar Baru. Bahkan sangat dekat dengan rumah ibadah.

Wali kota Sibolga bahkan sempat menutup Nauli Game, setelah menemukan ada mesin judi jekpot saat menggerebek tempat itu pada, Jumat (8/3/2019) lalu. Namun, beberapa bulan kemudian, Nauli Game beroperasi kembali.

Menurut Mardi, Nauli Game dapat beroperasi lagi setelah mengantongi izin permainan ketangkasan untuk anak-anak, dan tidak dibenarkan untuk berjudi.

“Jadi, lokasi itu hanya untuk permainan ketangkasan anak-anak, bukan perjudian. Pemiliknya, Hotman Bastian Siregar, sudah membuat surat pernyataan. Bahwa, di lokasi itu dilarang melakukan perjudian atau taruhan bersifat uang,” ujar Mardi.

Terpisah, Kadis Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kota Sibolga, Dorlince Sianturi, menyebut pihaknya tidak bisa langsung mencabut izin operasional Nauli Game. Harus ada rekomendasi dari tim teknis.

“Tugas kami kan pelayanan publik. Kami dapat mengeluarkan atau mencabut izin, bila sudah ada surat rekomendasi dari tim teknis yang disampaikan kepada kami,” sebut Dorlince.

Dinilai Permalukan Wali Kota Sibolga

Sebelumnya, Wakil Pimpinan Sementara DPRD Sibolga, Jamil Zeb Tumori, meminta kepada Wali Kota Sibolga, Syarfi Hutauruk, untuk mencabut izin operasional Nauli Game.

Ketua Partai Golkar Kota Sibolga itu mengungkapkan, dugaan praktik perjudian di Nauli Game telah mempermalukan Wali Kota Sibolga, Syarfi Hutauruk. Karena, aktivitas Nauli Game sudah pernah disetop wali kota, pada awal Maret 2019 yang lalu.

Jamil mengaku menerima laporan dari warga yang menyaksikan langsung dugaan praktik perjudian di Nauli Game. Ada puluhan juta rupiah perputaran uang di situ.

“Maka, itu adalah suatu kebohongan publik berlindung dalam permainan anak-anak. Apapun ceritanya, itu harus segera ditutup, cabut izinnya. Pak Kapolres Sibolga, kita minta segera menutup perjudian ini,” tegas Jamil Zeb Tumori kepada wartawan di Sibolga, Rabu malam (18/9/2019) lalu.

Senada dengan Jamil, tokoh masyarakat setempat, Jhon Tanjung juga mendesak Pemko Sibolga dan pihak kepolisian segera menutup Nauli Game.

Wakil Ketua Partai Gerindra Kota Sibolga itu mengaku, sudah melihat langsung praktik perjudian di Nauli Game. Menurut dia, transaksi uang dalam praktik perjudian itu sangat luar biasa.

“Saya perhatikan, dalam satu jam saja, ada puluhan juta rupiah perputaran uang dalam satu jenis permainan yang berisi 8 orang pemain,” ujar Jhon Tanjung.

Dia mengungkapkan, sudah banyak orang yang menjadi korban keganasan “mesin judi” di Nauli Game tersebut.

“Bahkan, ada pemain yang terpaksa menjual kendaraan hingga kebun miliknya, karena kalah main judi di tempat itu. Saya menilai, permainan judi ini sudah sangat merusak mental masyarakat,” katanya.

Jhon Tanjung kemudian mengajak para tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk bersama-sama memberantas praktik perjudian di daerah berjuluk “Negeri Berbilang Kaum” tersebut.(red)