TAPANULIPOST.com – Honda melalui periode terburuknya tanpa kemenangan di MotoGP 2022. Marc Marquez ingin motor kencang dan kecewa dengan motor yang dikendarainya di sesi tes, yang tidak cukup bagus untuk bersaing di MotoGP 2023.

Setelah menguji prototipe RC213V, Marc menyuarakan keluhannya. Dia merasa bahwa sepeda barunya tidak optimal!

“Posisi riding motornya masih sama seperti dulu, sekarang karakternya malah lebih buruk. Performanya lebih bagus dibanding RC213V, tapi performa kendaranya pasti kurang puas. Sulit sekarang, bagus di sirkuit seperti Philip Island dan Qatar, tetapi ketika Anda harus berhenti dan menikung, itu bisa menjadi masalah,” kata Marquez kepada GPone, Rabu (12/7/2022).

Juara dunia delapan kali itu menghabiskan sebagian waktu MotoGP 2022 untuk pulih dari cedera dan operasi. Marquez berkompetisi hanya dalam 12 balapan dan satu podium ketika dia finis kedua di Australia.

Marc Marquez menginginkan pergantian motor musim depan. Bahkan The Baby Aliens mengatakan Honda harus memiliki spek motor ala Ducati yang kokoh di semua area lintasan. Juara dunia delapan kali itu menghabiskan sebagian waktu MotoGP 2022 untuk pulih dari cedera dan operasi. Marquez berkompetisi hanya dalam 12 balapan dan satu podium ketika dia finis kedua di Australia.

Marc Marquez menginginkan pergantian motor musim depan. Bahkan The Baby Aliens mengatakan Honda harus memiliki spek motor ala Ducati yang kokoh di semua area lintasan.

“Motor pemenang yang konsisten di setiap sirkuit kejuaraan MotoGP, sama seperti Ducati,” kata Marquez. “Motornya dulu sangat rendah dan pendek, sekarang sudah besar dan tinggi,” kata Marquez.

Marquez menyelesaikan musim 2022 dengan raihan 113 poin dan berada di urutan ke-13 klasemen akhir MotoGP 2022. Namun, Marquez masih menjadi pebalap Honda teratas, tertinggal 152 poin dari Juara Dunia Francesco Bagnaia.

Menurut Marquez, buruknya performa Honda menjadi salah satu penyebab eratnya komunikasi antara departemen balap di Jepang dan Eropa. Akibatnya, pengembangan sepeda motor RC213 V menjadi sulit. “Masalah kita besar, bukan kecil. Masalah kita bukan kekurangan sana-sini, tapi holistik. Jadi masalah kami bukan motornya, tapi proyeknya, yaitu di area koordinasi,” kata MotoGP.com.

“Kami harus mengubah konsep dan cara tim berkoordinasi. Honda harus memahami cara menangani berbagai hal dengan lebih baik. Pasalnya, sekarang persaingan semakin banyak dan ujian semakin sedikit. Cara kerja Honda di pabrik bahkan lebih penting daripada di lintasan. Namun, tim di lintasan juga harus bekerja sama dengan pabrikan,” tambah Marquez.