SIBOLGA, TAPANULIPOST.com – Korem 023/KS dalam waktu dekat akan menggelar latihan penanggulangan bencana alam. Latihan akan dilaksanakan selama lima hari mulai tanggal 4 Desember sampai dengan 8 Desember 2017 di wilayah Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah.

Untuk mempersiapkan latihan tersebut, Korem 023/KS telah menggelar rapat bersama instansi terkait pada, Selasa, 28 Nopember 2017. Rapat tersebut dipimpin oleh Kasi Ops Korem 023/KS Letkol Inf TP Lobuan Simbolon.

Pada rapat tersebut dijelaskan, bahwa pada latihan nantinya akan disimulasikan terjadinya bencana alam. TNI sesuai tupoksinya akan melakukan perbantuan kepada Pemerintah daerah untuk melaksanakan penanggulangan bencana.

[irp posts=”2368″ name=”Jadi Irup di Makorem 023/KS, Dandenpal Ingatkan Netralitas TNI”]

Latihan ini akan dilaksanakan selama 5 hari dengan jumlah peserta latihan sebanyak 200 orang terdiri dari personil Korem, Kodim, Basarnas dan BPBD Kota sibolga dan Kabupaten Tapteng. Rencananya upacara pembukaan latihan akan dipimpin langsung oleh Danrem 023/KS Kolonel Inf Donni Hutabarat .

Kasiops Letko Inf TP Lobuan Simbolon selaku penyelenggara latihan ini memaparkan, dalam latihan ini akan disimulasikan berbagai perkembangan situasi yang terjadi di lapangan. Kemudian bagaimana peranan Posko dalam mengatur dan memobilisasi pergerakan tim evakuasi hingga management penanganan pengungsi.

[irp posts=”2364″ name=”Danrem 023/KS Ucapkan Terimakasih atas Suksesnya Peresmian Bandara Internasional Silangit”]

“Pada latihan ini juga akan melibatkan hampir seluruh unsur perbantuan. Baik kesehatan, pengawalan, tenda, truk, ambulance, dapur umum hingga bantuan teknik maupun unsur evakuasi,” ujar Kasiops.

Sementara itu, Kapenrem 023/KS Mayor Arm Ojak Simarmata mengatakan, latihan ini rutin dilaksanakan untuk melatihkan para personel TNI dalam menanggulangi bencana alam.

“Korem 023/KS sebagai Subkompartemen strategis dan komando kewilayahan, mempunyai peran langsung dalam penanggulangan bencana alam di daerah. Korem senantiasa siap dalam menghadapi situasi yang terjadi terkait bencana alam, sehingga baik unsur posko sebagai pengendali dan unsur SAR selaku pengevakuasi dapat sinkron serta mengetahui tugasnya, siapa berbuat apa,” jelas Mayor Simarmata. (red/ril)