TAPTENG, TAPANULIPOST.com – Bangunan Aula SMP Negeri 2 Pandan Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah kondisinya sudah rusak berat. Pihak sekolah dan komite sekolah pun sepakat menggalang dana untuk memperbaikinya, karena aula tersebut sangat dibutuhkan untuk tempat kegiatan ekstrakurikuler siswa.

Sumbangan sukarela untuk biaya perbaikan aula tersebut pun terus mengalir dari orangtua siswa. Salah satunya Jannes Maharaja. Pengusaha dan tokoh pemuda ini turut membantu biaya rehabilitasi Aula SMPN 2 Pandan Nauli, yang kini sudah mulai dikerjakan.

Bantuan biaya perbaikan aula diserahkan langsung oleh Jannes Maharaja kepada Kepala SMPN2 Pandan Nauli, Anwar Said, Kamis 21 Februari 2019.

Jannes menyebut, bantuan yang dia berikan tersebut untuk membantu mempercepat perbaikan atap dan plafon aula yang nyaris ambruk.

“Putri saya, Rahel Maharaja sekolah di tempat ini dan duduk di bangku kelas III. Selaku orangtua, saya tidak salah membantu sesuai dengan kemampuan untuk percepatan perbaikan aula ini,” ujar Jannes.

Jannes mengajak orangtua siswa yang mampu untuk ikut berpartisipasi memberikan sumbangan dan menggalang dana untuk perbaikan aula sekolah ini.

Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Sibolga-Tapanuli Tengah ini menjelaskan, SMPN2 Pandan Nauli adalah sekolah unggulan di Kabupaten Tapanuli Tengah. Dia ingin agar sekolah tersebut dapat menjadi sekolah percontohan.

“Kami juga mengapresiasi kinerja guru SMPN 2 Pandan Nauli yang terus memotivasi anak-anak kami sehingga hampir tidak ada waktu yang terbuang, mereka terus belajar dan dipacu menjadi orang yang berhasil,” katanya.

Kepala SMPN 2 Pandan Nauli Anwar Said menerangkan, kondisi aula sekolahnya tersebut memang sudah rusak berat. Kondisi ini direspon pihak komite sekolah dan langsung bergerak menggalang dana, sehingga proses perbaikan sedang berlangsung saat ini.

Anwar Said mengungkapkan, butuh biaya Rp 40 juta untuk rehab aula sekolah, sementara dana yang terkumpul saat ini dari sumbangan sukarela para orangtua siswa, baru mencapai Rp23 juta.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada orangtua siswa yang sudah membantu. Bantuan ini sifatnya sumbangan sukarela tanpa ada paksaan. Bagi orangtua siswa yang tidak sanggup, tidak ada sanksi apapun,” pungkasnya.