SIBOLGA, TAPANULIPOST.com – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sibolga, Suti Masniari Nasution menyebut dampak penyebaran virus corona belum mempengaruhi inflasi di wilayah kerja Bank Indonesia Sibolga, khususnya di Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah.

Suti Masniari Nasution bahkan meyakini inflasi di wilayah kerjanya masih tetap terkendali. Sebab, ketersediaan bahan pokok dan kebutuhan sehari-hari masih aman dengan tersedia stok yang cukup.

Suti juga menyebut tidak terjadi panic buying atau belanja secara tak wajar yang dilakukan masyarakat pasca masuknya Novel Coronavirus (Covid-19) ke Indonesia.

“Kalau disinikan belum ada penimbunan bahan makanan atau bahan pokok, saya yakin kita aman disini. Inflasi kita juga masih terkendali, karena jumlah stok barang yang kita inginkan masih cukup tersedia, dan tidak ada kegiatan memborong bahan pangan secara besar-besaran. Saya yakin inflasi bulan ini terkendali dengan baik,” kata Suti masniari ketika dikonfirmasi Tapanulipostcom di ruang kerjanya, Selasa 10 Maret 2020.

Suti juga mengungkapkan, berdasarkan kondisi di lapangan dan laporan dari perbankan, tidak ada penarikan uang yang berlebihan oleh nasabah.

“Penarikan uang yang berlebihan itu tidak ada. Semuanya berjalan dengan normal,” ujarnya.

Foto: Petugas Pengamanan BI Sibolga melakukan pemeriksaan suhu tubuh setiap tamu yang datang ke Kantor BI Sibolga.

Kepala BI Sibolga menjelaskan, secara umum kondisi ekonomi di 16 daerah wilayah kerja BI Sibolga tidak berdampak atas penyebaran virus corona, kecuali di tempat-tempat wisata seperti Danau Toba, karena wisatawan dari China dan Malaysia banyak yang berkunjung ke sana.

“Untuk itu, kami juga selalu menyampaikan kepada rekan-rekan perbankan dan masyarakat setempat untuk tidak panik menyikapi penyebaran virus tersebut. Dan peran media juga dibutuhkan untuk menyampaikan informasi yang benar dan memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak panik,” ucap Suti.

Terkait adanya pembelian masker dan cairan pembersih tangan atau hand sanitizer yang berlebihan, Suti mengimbau agar masyarakat tidak membeli dengan berlebihan apalagi sampai menimbun.

Karena menurutnya, kepanikan akan menyebabkan harga mahal dan ada niat untuk memborong dan menimbun. Masyarakat pun diminta untuk tetap hidup sehat dan menjaga kebersihan dengan rajin cuci tangan pakai sabun.

“Sekali lagi kami mengimbau masyarakat Sibolga-Tapteng umumnya di wilayah kerja kami untuk tidak panik. Silahkan beli kebutuhan sehari-hari secukupnya dan tidak perlu untuk menimbun karena ada sanksi hukumnya. Dan penyebaran virus corona ke wilayah kita tidak begitu berdampak meskipun harus kita waspadai,” imbuhnya lagi.

Terkait dengan pencegahan virus corona, BI Sibolga juga melakukan pemeriksaan bagi setiap tamu yang datang ke kantornya. Bagi tamu yang suhu tubuh diatas 35 derajat diwajibkan pakai masker dan membersihkan tangan menggunakan cairan pencuci tangan atau hand sanitizer yang disediakan BI Sibolga. (red)