TAPANULIPOST.com – Serangan lintas perbatasan yang diduga dilakukan oleh Ukraina dan menewaskan sedikitnya dua warga sipil di wilayah Rusia bagian selatan menjadi sorotan internasional pada Jumat (3/3/2023).

Otoritas Rusia menuduh pasukan Ukraina yang berada di balik serangan tersebut, namun tuduhan tersebut ditepis oleh Kiev yang menyebutnya sebagai ‘provokasi yang disengaja’ oleh Moskow.

Dalam pernyataannya, otoritas Rusia menyebut bahwa sejumlah nasionalis Ukraina berhasil dipukul mundur ke perbatasan dan menjadi target ‘serangan artileri besar-besaran’.

Presiden Vladimir Putin sendiri mengecam serangan tersebut dan menyebut para pelakunya sebagai ‘neo-Nazi dan teroris’.

Namun, penasihat kepresidenan Ukraina Mykhaylo Podolyak menyebut tuduhan Rusia sebagai ‘provokasi klasik yang disengaja’ dan menuduh Moskow ingin menakut-nakuti rakyatnya untuk membenarkan serangan terhadap negara lain.

Serangan tersebut juga menyebabkan kebakaran pada sebuah rumah warga dan merusak beberapa rumah lainnya di wilayah Bryansk, serta memutuskan aliran listrik ke desa setempat.

Meskipun demikian, terdapat dua keterangan berbeda yang muncul dalam dua video yang beredar di media sosial, yang menunjukkan empat pria berseragam militer mengklaim berasal dari kelompok relawan Rusia dalam militer Ukraina.

Dalam pernyataan terpisah, gubernur wilayah perbatasan Rusia lainnya, Roman Starovoyt menyebut Ukraina juga menggempur desa Tetkino hingga menewaskan satu orang dan melukai satu orang lainnya.

Serangan lintas perbatasan yang jarang terjadi ini menambah ketegangan antara kedua negara yang sudah lama berseteru.