TAPANULIPOST.com – Hal yang paling berat dalam hidup ini adalah saat seseorang yang dikasihi terkena penyakit. Ditambah lagi kondisi keuangan sedang sulit, tidak ada biaya untuk berobat ke fasilitas kesehatan sehingga tak jarang orang yang tidak mampu hanya bisa menahan sakitnya atau memilih pengobatan alternatif yang tak teruji secara klinis efektivitasnya.

“Suami saya pernah kena penyakit pneumonia di bulan Oktober 2018 dan kami butuh biaya besar untuk pengobatan. Bukan hanya kesehatan suami saya saja yang dipikirkan, tetapi biaya berobatnya juga mesti saya pikirkan. Dari mana uang sebanyak itu bisa saya dapat.

Saat itu kami belum mempunyai BPJS Kesehatan sehingga biaya pengobatan ditanggung sendiri. Keterbatasan biaya menyebabkan pengobatan tidak optimal, dan penyakit suami saya bertambah parah sehingga mengeluarkan darah yang banyak berkali-kali,” ungkap Binti Arni Gea (24) kepada tim Jamkesnews di Kantor BPJS Kesehatan, Jumat (02/12).

Beruntung, pada tahun Januari 2019, Lurah setempat mendaftarkan Binti sekeluarga sebagai warga yang perlu mendapatkan bantuan dari pemerintah. Tidak berapa lama, Binti dan keluarganya pun resmi didaftarkan sebagai peserta JKN dan mendapatkan kartu kepesertannya, sehingga Binti bisa membawa suaminya berobat kembali.

“Awalnya saya ragu, sempat berpikir tidak ada yang gratis di dunia ini. Tapi keraguan saya berubah menjadi rasa syukur begitu saya dengar petugas rumah sakit bilang tidak sepeser pun saya perlu mengeluarkan biaya buat berobat suami saya. Semuanya gratis ditanggung oleh pemerintah melalui BPJS Kesehatan,” tutur Binti.

Binti menyampaikan bahwa pada awal tahun 2020, suaminya pun dinyatakan sehat oleh dokter. Ia sangat berterima kasih kepada pemerintah dan BPJS Kesehatan yang telah meringankan bebannya. Binti berharap BPJS Kesehatan semakin sukses ke depannya dalam menyelenggarakan Program JKN, sehingga dapat membantu lebih banyak penduduk Indonesia yang kondisi keuangannya kurang mampu, agar bisa memperoleh jaminan pelayanan kesehatan apabila sewaktu-waktu jatuh sakit. (ril)