TAPTENG, TAPANULIPOST.com – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengunjungi lokasi banjir dan longsor di Kecamatan Barus Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Kamis 30 Januari 2020.

Gubsu Edy Rahmayadi dan rombongan disambut oleh Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani di Pusat Posko Penanggulangan Bencana yang didirikan Pemkab Tapteng di sekitar SMP Negeri 1 Barus Kelurahan Padang Masiang, Kecamatan Barus.

Selanjutnya, Gubsu Edy Rahmayadi bersama dengan Bupati Bakhtiar Sibarani beserta rombongan mengunjungi sejumlah lokasi terdampak banjir di Kelurahan Padang Masiang dan Desa Kinali Kecamatan Barus, serta daerah lain yang terdampak banjir dan longsor.

Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani menyampaikan berbagai informasi terkait bencana alam banjir dan longsor yang melanda Kecamatan Barus dan sekitarnya, serta berbagai wilayah lainnya di Tapteng.

Pada saat kunjungan itu, Gubsu Edy Rahmayadi menyalami warga. Dan hal yang menarik saat warga yang sebagian besar ibu-ibu yang dengan raut wajah sedih lalu menangis memeluk Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani sembari mengungkapkan keluh kesahnya pasca bencana alam banjir dan longsor yang menghancurkan rumah mereka.

Akibat banjir, berbagai perabot rumah tangga hingga sandang, dan perlengkapan lainnya hilang diterjang banjir yang mencapai ketinggian 2 meter hingga 2,5 meter.

Beberapa Ibu-ibu juga mengungkapkan kepedihannya atas rusaknya lahan pertanian mereka, dan beban hidup ke depannya.

Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani memberikan semangat dan dukungannya untuk membantu mengurangi beban dan penderitaan warga yang tertimpa musibah banjir dan longsor tersebut.

“Kami harapkan dari Pak Gubernur, bantuan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara kepada warga yang terdampak bencana. Warga yang mengungsi disini rumahnya hancur akibat banjir Sungai Aek Sirahar. Mereka mohon agar dibantu untuk dapat membangun kembali rumahnya yang hancur diterjang banjir,” kata Bupati Tapteng.

Bakhtiar juga menyampaikan agar Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dapat membangun tanggul penahan banjir di sisi kiri dan kanan Sungai Aek Sirahar untuk mengantisipasi dan mencegah banjir luapan Sungai Aek Sirahar.

Bupati Tapanuli Tengah juga menyampaikan saat banjir terjadi, ada ribuan rumah yang terkena banjir.

“Kita melihat rumah yang rusak berat, lahan persawahan masyarakat juga ada yang rusak, termasuk berbagai infrastruktur,” ungkapnya.

Bupati juga mengungkapkan, sebanyak 9 orang meninggal dunia akibat bencana banjir dan longsor. (red)