Mantan kepala mekanik Yamaha Ramon Forcada mengatakan, tidak mempungkiri kehebatan Valentino Rossi. Akan tetapi Valentino Rossi susah menang saat bertemu dengan pebalap yang lebih pintar darinya.

Rossi memutuskan untuk pensiun MotoGP pada usia 42 tahun. pada masa kariernya, The Doctor berhasil mencatatkan rekor manis 9 gelar juara dunia ia raih pada waktu itu, dan tujuh di antaranya adalah titel juara dunia kelas premier.

Anak dari ibu Stefania Palma tersebut gagal untuk menggenapkan gelar juara dunia kesepuluhnya. Mahkota yang dimenangka Rossi tersebut terjadi pada 2009.

Forcada mengatakan, yang kala itu pernah menjadi kepala mekanik DoviZioso, Cases Stoner dan juga Jorge Lorenzo tersebut, Rossi sangat jago soal perang psikologis. Dan pada sisi lain Forcanada menilai kini sudag banyak generasi baru yang bermunculan seiring berjalannya karier Rossi yang membuat taktik menyerang mental para pebalap itu sudah tidak bisa digunakan lagi.

“Valentino (Rossi) jagonya perang psikologis, sampai dia bertemu dengan pebalap yang lebih cerdas darinya,” kata Forcada dikutip dari Mow Mag, Rabu (4/1/2023).

“Valentino nomor satu soal strategi dan kita lihat berapa banyak pebalap yang mentalnya hancur selama dia berkarier. Tapi dia tidak pernah menang sejak 2009, karena saat yang lain datang dan sudah tahu kekuatannya. Generasi baru yang sudah tahu kekuatan sejati Rossi adalah Dani Pedrosa, Casey Stoner, Jorge Lorenzo, Andrea Dovizioso,” ujar dia.

“Merekalah yang pertama memahami hal ini dan merekalah yang berhasil. Lalu datanglah Marc Marquez,” sambung Forcada.

Pencapaian terbaik Valentino Rossi setelah akhir juara dunia 2009, kembali ke pangkuan Yamaha di 2012 dan menjadi runner-up tiga kali secara beruntun. Seiring berjalannya waktu dan usia Rossi sudah tidak lagi mudah kini ia sudah sangat kesulitan untuk meraih mimpinya itu untuk menyambit gelar juara kesepuluh dan sudah tidak mungkin lagi.

Peruntungan Rossi sudah tidak kunjung berubah saat “degradasi” ke tim satelit, Petronas Yamaha SRT. Rossi hanya bisa tiga kali mendulang angka dalam sembilan kali pertandingan MotoGP 2021.