TAPTENG, TAPANULIPOST.com – Kucuran Dana Desa dari Pemerintah Pusat sangat dirasakan manfaatnya oleh warga Desa Pasar Terandam, Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah. Berkat Dana Desa, jalan perkampungan di desa yang penduduknya rata-rata nelayan itu, kini sudah bagus.

Sebelumnya dibangun, jalan perkampungan di desa berpenduduk 611 KK itu, kondisinya sungguh memprihatinkan. Jalannya becek jika turun hujan. Kondisi itu membuat desa yang terdiri dari 3 dusun itu menjadi terkesan kumuh.

Melihat kondisi itu, Kepala Desa Pasar Terandam, Anwar Saleh Munthe bersama masyarakat sepakat untuk membangun jalan menggunakan Dana Desa.

Anwar Saleh Munthe ketika ditemui Tapanulipostcom mengungkapkan, pada tahun 2019 ini Desa Terandam mendapatkan kucuran Dana Desa sebesar Rp. 868.215.000. Peruntukan Dana Desa dibagi menjadi dua bagian, untuk anggaran bidang pembangunan sebesar Rp.790.863.100. Sedangkan bidang pemberdayaan dianggarkan sebesar Rp.77.351.900.

Foto: Kondisi jalan sebelumnya dibangun masih jalan tanah dan becek.

Anwar Saleh mengatakan, Dana Desa tahun ini dimanfaatkan untuk pembangunan rabat beton bertulang sepanjang 153 meter di Dusun II Kualo. Pembangunannya menelan dana sebesar Rp. 256.428.700.

Foto: Kondisi jalan saat pengerjaan rabat beton.

“Jalan ini dibangun langsung ke pinggir pantai untuk akses transportasi nelayan. Jalan ini menjadi akses satu-satunya ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI),” kata Anwar Saleh didampingi Sekdes M Taher Siregar dan Rahmad Syarif Pohan selaku Pendamping Desa.

Pembangunan jalan rabat beton tersebut sudah selesai dikerjakan. Pengerjaannya dilakukan bersama-sama oleh warga desa setempat. Kini jalan di perkampungan nelayan itu sudah bagus, dan disambut riang oleh warga desa.

“Akses transportasi untuk mengangkut hasil ikan nelayan kini sudah lancar. Kita berharap akan meningkatkan ekonomi masyarakat. Dan dengan dibangunnya jalan rabat beton ini, sekarang kondisi dusun II Kulao sudah tidak terkesan kumuh lagi,” ujar Anwar.

Foto: Kades Pasar Terandam, kata Anwar Saleh didampingi Sekdes M Taher Siregar dan Rahmad Syarif Pohan selaku Pendamping Desa saat meninjau pengerjaan jalan rabat beton.

Untuk semakin memperindah desa, warga juga sepakat untuk dilakukan pemasangan lampu penerangan jalan umum (LPJU) di jalan-jalan desa.

“Ada sebanyak 7 titik LPJU yang dipasang tersebar di 3 dusun. Sekarang jalan-jalan desa sudah terang pada malam hari,” ujar Kades.

Menurut Anwar, Dana Desa pada tahun depan akan dimanfaatkan untuk membangun jembatan gantung (rambing) di Dusun II. Jembatan ini akan menghubungkan Bopet dan Kualo.

“Dulunya ada jembatan, tapi sudah roboh tahun 2016 lalu karena diterjang banjir. Sementara jembatan ini sangat dibutuhkan warga untuk akses jalan mengangkut hasil laut. Selain itu, program pencegahan stunting juga jadi prioritas kita di tahun depan,” katanya.

Namun, kata Anwar Saleh, warga Desa Pasar Terandam masih mengeluhkan banjir yang kerap melanda desa mereka. Perkampungan nelayan itu masih menjadi langganan banjir akibat luapan sungai Aek Sirahar, setiap kali hujan deras turun beberapa jam saja.

“Bencana banjir masih menghantui warga Desa Pasar Terandam. memang untuk mengatasi persoalan banjir luapan sungai, kita sudah membangun bronjong menggunakan Dana Desa di tahun-tahun sebelumnya. Namun tetap saja terjadi banjir jika Sungai Aek Sirahar meluap ketika musim hujan. Kita berharap pemerintah pusat maupun daerah segera mencari solusi untuk mengatasi banjir luapan sungai itu,” ucapnya.(red)