SIBOLGA, TAPANULIPOST.com – Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa, Wartawan dan LSM Peduli Penegakan Hukum (AMPUH) Sibolga-Tapanuli Tengah, kembali berdemo di kantor Kejaksaan Negeri Sibolga, Rabu, 6 Februari, 2019.

Massa mendesak Kejaksaan Agung (Kejagung) agar segera mencopot Timbul Pasaribu dari jabatannya sebagai Kajari Sibolga. Massa juga menuntut supaya Timbul Pasaribu dengan kesadaran sendiri mundur dari jabatannya.

Menurut ‘Ampuh’ bahwa Kejaksaan Negeri Sibolga yang dipimpin oleh Timbul Pasaribu selama dua tahun lebih dinilai gagal menjalankan tugas penegakan hukum. Sebab sejumlah kasus dugaan korupsi yang dilaporkan masyarakat tidak ada tindak lanjut.

[irp posts=”5496″ name=”AMPUH Akan Kembali Demo Menuntut Kajari Sibolga Dicopot”]

“Tanggal 18 Desember 2018 kemarin kami telah lakukan aksi di tempat ini meminta Kajari Sibolga segera mengusut tuntas kasus-kasus yang telah dilaporkan oleh LSM dan bahkan laporan pimpinan DPRD Tapteng terkait kasus dugaan korupsi Dinas Kelautan Tapteng. Namun hingga hari ini tidak ada tindak lanjutnya. Ada apa dengan Kajari Sibolga ini yang mendiamkan laporan dari kami,” tanya Irwansyah Daulay selaku penanggungjawab aksi dalam orasinya.

Irwansyah mengungkapkan, masih banyak lagi kasus-kasus yang dilaporkan oleh masyarakat dan LSM terkait kasus dugaan korupsi di Sibolga-Tapteng, tetapi laporan itu dibuat hanya berkas saja tanpa ada upaya maksimal dilakukan oleh Kejari Sibolga.

[irp posts=”5505″ name=”Pengerjaan Pipa Distribusi Lamban, Warga Dolok Panribuan Mengeluh Kesulitan Air Bersih”]

“Kami tidak percaya lagi dan kecewa atas sikap Kajari Sibolga yang hingga saat ini masih belum menindaklanjuti pengaduan kami terkait kasus-kasus tindak pidana korupsi yang diduga melibatkan 11 kepala desa, beberapa orang oknum Camat dan Kadis di Pemkab Tapteng dan pengaduan kasus lainnya. Untuk itu kami meminta kepada Kajagung dan Kajatisu agar mencopot Kajari Sibolga dari jabatannya dan menempatkan pejabat yang mau bekerja dan memerangi korupsi,” ucapnya.

Aksi demo ‘Ampuh’ yang kedua kali ini ke Kejari Sibolga mendapat mengawalan dari pihak Polres Sibolga. Massa membentangkan poster-poster yang berisikan kecaman kepada Kajari Sibolga yang dinilai ‘mandul’ untuk menindak kasus korupsi di Sibolga dan Tapanuli Tengah.

Bahkan massa juga membawa miniatur peti mati yang hendak diserahkan ke Kajari Sibolga Timbul Pasaribu, sebagai lambang matinya penegakan supremasi hukum di Kejaksaan Negeri Sibolga. Namun karena Kajari tidak ada di tempat, sehingga peti mati hanya diletakkan di depan kantor Kejari Sibolga.

[irp posts=”5489″ name=”Polisi Amankan Pengusaha Ikan dan Belasan Kayu Ilegal Diduga dari Mursala”]

Sementara itu Kasi Intel Kejari Sibolga Ahmad Arif Amir menyampaikan, bahwa Kajari Sibolga tidak berada di kantor karena ada tugas di luar kota. Selaku Kasi Intel dirinya akan menerima apa yang menjadi tuntutan dari ‘Ampuh’ dan akan disampaikan kepada Kajari.

“Berhubung pak Kajari tidak ada di kantor karena ada tugas luar, maka apa yang menjadi tuntutan dari ‘Ampuh’ akan kami sampaikan nanti. Dan terkait peti mati ini, saya tidak mau menerimanya, dan kalau mau diletakkan di depan pagar ini terserah kalian,” jawab Arif singkat.

Setelah mendengar jawaban dari Kasi Intel, massa dari Ampuh pun membubarkan diri dengan tertib. Namun mereka menegaskan akan tetap melakukan demo ke Kejari Sibolga sebelum Timbul Pasaribu dicopot dari jabatannya.