TAPANULIPOST.com – Presiden Suriah Bashar al-Assad sedang dalam kunjungan resmi ke Rusia untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin di Moskow pada hari Rabu (15/3/2023).

Kunjungan ini dilakukan saat hubungan antara negara-negara Timur Tengah sedang mengalami penataan ulang, dan Rusia menjadi salah satu sekutu setia Suriah selama perang terus berlangsung di wilayah tersebut.

Kremlin mengatakan bahwa Putin dan Assad akan membahas berbagai isu terkait pengembangan kerja sama Rusia-Suriah dalam bidang politik, perdagangan, ekonomi, dan kemanusiaan, serta prospek penyelesaian situasi yang komprehensif di dalam dan sekitar Suriah.

Kantor kepresidenan Suriah mengumumkan bahwa Assad tiba di Moskow untuk melakukan kunjungan kenegaraan dan akan bertemu dengan Putin.

Assad didampingi oleh delegasi menteri yang besar dalam kunjungannya ke Rusia. Moskow telah lama menjadi sekutu setia Damaskus dan telah mengintervensi konflik Suriah sejak tahun 2015 dengan melancarkan rentetan serangan udara untuk mendukung pasukan pemerintah.

Dengan dukungan tersebut, ditambah dukungan Iran, Suriah berhasil menguasai kembali sebagian besar wilayahnya yang direbut pasukan pemberontak.

Kunjungan Assad ke Rusia ini terjadi setelah para pemimpin Arab menghubungi Assad dan menawarkan bantuan kemanusiaan usai gempa mematikan melanda Suriah dan Turki awal Februari lalu.

Putin juga turut menawarkan bantuan kemanusiaan untuk Suriah dan Turki. Konflik Suriah memicu ketegangan antara Damaskus dan Ankara yang sejak lama mendukung kelompok pemberontak yang menentang rezim Assad.

Para analis menilai Moskow berupaya menjembatani perselisihan antara kedua negara tersebut. Hubungan antara Suriah dan Turki juga akan menjadi salah satu topik yang dibahas dalam pertemuan Putin-Assad di Moskow.