TAPANULIPOST.com – Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) menggandeng Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) melalui PWI Peduli untuk menyalurkan bantuan pangan kepada warga terdampak COVID-19.

Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal didampingi tim Humas Perum Bulog dan stafnya mendatangi Sekretariat PWI Pusat di Gedung Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta, Selasa kemarin.

Selain berdiskusi, dalam kunjungan silaturahim tersebut, Awaludin secara simbolis menyerahkan bantuan paket sembako kepada Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari.

Bantuan paket sembako tersebut senilai Rp 20 juta, akan disalurkan oleh PWI Peduli kepada korban terdampak COVID-19. Prioritas penerima terutama kalangan keluarga wartawan yang perekonomian keluarganya terdampak oleh mewabahnya virus Corona jenis baru.

Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal menjelaskan bahwa saat pandemi COVID-19 ini, keberadaan dan kiprah Bulog semakin terlihat dan dirasakan oleh masyarakat, terutama dalam pendistribusian bantuan sosial (bansos) beras di wilayah Jabodetabek.

Kiprah Bulog tersebut pun, menurut Awaludin, tidak terlepas dari dukungan pemberitaan yang luas dari wartawan atau awak media.

“Ini juga berkat dukungan pemberitaan yang luas dari rekan-rekan wartawan. Di wilayah DKI Jakarta, misalnya, kita dalam waktu singkat dapat mendistribusikan beras bantuan Presiden yang ditugaskan oleh Presiden dua pekan sebelum dan dua pekan setelah Lebaran Idul Fitri,” kata Awaludin.

Menurut Awaludin, pendistribusian beras oleh Bulog terbukti dapat mengurangi tekanan terhadap pasar sehingga harga komoditas pangan khususnya beras, tidak bergejolak menjelang dan setelah Idul Fitri 1441 H.

Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari mengapresiasi kepedulian Bulog untuk berbagi warga terdampak COVID-19 terutama dari kalangan keluarga wartawan.

Atal Depari mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam mengendalikan stok dan harga pangan agar tetap terjangkau oleh masyarakat tanpa terjadi kepanikan dan gejolak pasar seperti yang terjadi bagai siklus rutin pada periode tertentu selama ini.

“Saya kira, Bulog perlu diberikan mandat dan kesempatan untuk juga mengelola sektor pertanian sebagai corporate farming selaku BUMN. Bulog perlu didukung instrumen yang memadai agar mampu menjalankan mandat pemerintah untuk mengamankan sektor hulu-hilir pangan, khususnya beras atau padi, jagung, dan kedelai,” kata Atal. (*)