SIBOLGA, TAPANULIPOST.com – Puluhan massa yang tergabung dalam Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Sibolga, menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Sibolga, Selasa, 25 Juni 2019. Mereka mengeluhkan nasib 8 orang Satpam PT Pertamina yang di-PHK sepihak, karena dituduh terlibat kasus pencurian bahan Bakar Minyak (BBM).

Dalam orasinya, pengunjuk rasa menilai pemecatan terhadap 8 orang petugas satpam itu tanpa melalui proses yang wajar. Pasalnya, pihak PT Pertamina Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Sibolga memecat 8 Satpam tersebut dengan alasan mengetahui terjadi pencurian BBM. Namun Pertamina sama sekali tidak pernah melaporkan kasus pencurian itu kepada pihak kepolisian, tetapi malah melakukan pemecatan sepihak.

“Tupoksi mereka sebagai satpam tidak ada kaitannya dengan pengisian minyak, kenapa malah mereka yang dipecat. Kalau memang ada minyak yang hilang, kenapa nggak dilapor ke polisi? Lapor ke polisi, biar ketahuan siapa pemain yang sebenarnya,” kata Koordinator Aksi, Douglas Sitorus.

Massa menuntut agar Satpam yang di-PHK karena dituduh mencuri BBM agar diberikan seluruh haknya dan dipekerjakan kembali karena tidak terbukti bersalah.

Pihak PT Pertamina TBBM Sibolga juga diminta agar memulihkan nama baik para Satpam yang telah tertuduh mencuri BBM.

Massa juga mendesak agar kasus pencurian BBM di PT Pertamina TBBM Sibolga yang terjadi pada tahun 2016 yang lalu itu, diusut kembali. Karena hingga kini, kasus yang ditangani oleh Satgas Pertamina tersebut belum pernah dilaporkan ke pihak kepolisian. Sementara 8 Satpam sudah di-PHK atas kasus pencurian BBM. Tetapi, karyawan PT Pertamina yang diduga terlibat dalam pencurian BBM tersebut, hanya dimutasi ke daerah lain. Bahkan, disebutkan ada yang mendapat promosi naik pangkat dan jabatan.

“Tidak terbukti, karena tidak ada tersangka sampai hari ini. Kalau benar ada pencurian minyak, pihak Pertamina diminta untuk melapor ke polisi. Kami minta polisi mengusut kembali pencurian minyak tahun 2017 yang lalu, siapa sebenarnya pelakunya,” ujar Doglas.

Menurut pengunjuk rasa, para Satpam terkesan dikambinghitamkan untuk menyelamatkan pegawai tetap PT Pertamina yang diduga terlibat dalam kasus pencurian BBM.

Untuk itu mereka meminta DPRD Sibolga, agar memediasi pertemuan dengan pihak PT Pertamina.

“Kami minta keadilan. Kami minta satpam yang di-PHK agar dipekerjakan kembali dan membersihkan nama baik mereka. Mereka seolah-olah dijadikan kambing hitam dalam masalah ini. Sudah beberapa tahun tidak ada kepastian dari pihak Pertamina. Ada penzaliman terhadap kawan-kawan kami di Pertamina,” ujarnya.