TAPTENG, TAPANULIPOST.com – Setelah terus diberitakan terkait mahalnya harga elpiji 3Kg, Kadis Perindag Tapteng akhirnya memanggil para Agen penyalur dan pemilik pangkalan gas elpiji bersubsidi itu.
Puluhan pemilik pangkalan dan tiga Agen penyalur (distributor) elpiji 3Kg di Tapteng hadir mengikuti rapat yang digelar di kantor Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kabupaten Tapteng, Senin, 12 Februari 2018. Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Kadis Perindag Berlin Doloksaribu didampingi Kabid Perdagangan Jhonson Doloksaribu.
Pada rapat tersebut, Kadis Perindag Berlin Doloksaribu dengan tegas meminta para Agen penyalur untuk melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap para pemilik pangkalan agar tidak menjual gas diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.
“Kepada para Agen diminta untuk membuat surat kepada para pangkalan elpiji agar menjual sesuai HET. Kepada masing-masing Agen tolong dimonitor, kalau kalian tidak membina para pangkalan maka kami akan surati Pertamina agar dievaluasi,” ujar Berlin Doloksaribu.
[irp posts=”2970″ name=”Ketua GAMKI Medan Minta Umat Tetap Tenang Pasca Peristiwa di Gereja Santa Lidwina”]
Selain itu, Agen juga diminta untuk mengingatkan para supir truk penyalur elpiji bersubsidi agar tidak meminta uang bongkar kepada pemilik pangkalan. Sebab sudah banyak keluhan dari pemilik pangkalan atas ulah nakal para supir tersebut.
“Kalau kami masih terima laporan ada uang bongkar, kami tidak segan-segan menegur Agennya dan surati Pertamina supaya dievaluasi,” tegas Kadis Perindag.
Para pemilik pangkalan juga diminta untuk melaporkan dan mencatat nama supir dan nomor polisi (nopol) truk bila ada supir penyalur elpiji 3Kg yang minta uang bongkar.
Kadis Perindag menegaskan akan memberhentikan pasokan elpiji dan mencabut izin pangkalan jika kedapatan lagi menjual harga diatas HET dan menjual elpiji 3Kg kepada PNS.
“Kalau ada lagi yang ketahuan kami akan stop pasokan ke pangkalan itu. Sepakat kita semua? Mari kita saling menjaga nama baik, ada 2 atau 3 orang yang nakal jadi semua yang kena. Tuhan Yesus pun punya murid 12 orang ada juga 1 yang nakal itu,” ucap Berlin Doloksaribu disambut ketawa para peserta rapat.
[irp posts=”2966″ name=”Bupati Bakhtiar Sibarani Ganti Kadis Kesehatan Tapteng”]
“Tidak ada lagi jual harga diatas HET, utamakan warga prasejahtera. Kalau nanti ketahuan juga kami akan tegur Agennya. Kami terus dimonitor ini, sebab sudah diberitakan, ada apa dengan Kadis Perindag. Jangan gara-gara 2 atau 3 orang yang nakal kita semua kena cap, dibilang kita ada main,” sambungnya.
Disela-sela rapat, Kadis Perindag Berlin Doloksaribu tiba-tiba menunjuk awak media ini, lalu bertanya kepada para pemilik pangkalan apakah kenal dengan awak media ini yang terus memberitakan terkait mahalnya harga elpiji 3Kg. Mendengar ucapan Kadis Perindag, para peserta langsung mengarahkan pandangannya kepada awak media ini yang saat itu baru saja tiba untuk meliput rapat tersebut.
Belum diketahui apa motif dari Kadis Perindag menunjuk dan memberitahu kepada para pemilik pangkalan siapa wartawan yang terus memberitakan soal elpiji.
Usai rapat, Kadis Perindag meminta wartawan untuk tidak memberitakan miring tentang kinerja Dinas Perindag. Bahkan Berlin Doloksaribu mengiming-imingi wartawan untuk berjualan bahan pokok seperti beras, gula, minyak goreng dengan harga murah, termasuk jual elpiji 3Kg.
“Saya harap supaya dibuat berita yang soft (lembut) aja, kita kan mau membangun Tapteng ini. Kalian mau berjualan beras, gula, minyak goreng dan juga elpiji 3Kg, saya akan beri harga distributor,” ujar Kadis Perindag.
[irp posts=”2924″ name=”Tak Mampu Atasi Persoalan Harga Elpiji 3Kg, Bupati Bakhtiar Sibarani Diminta Evaluasi Kinerja Kadis Perindag”]
Seperti diberitakan sebelumnya, warga Desa Pasar Sorkam dan Desa Binasi mengeluhkan mahalnya harga elpiji 3Kg di daerah mereka.
Lindung Harahap warga Desa Binasi mengaku, harga gas elpiji 3Kg di daerah mereka dijual seharga Rp.38 ribu. Lindung mengungkapkan, tingginya harga elpiji tersebut membuat warga khususnya ibu rumah tangga menjerit.
Sementara, Kepala Desa Pasar Sorkam, Hasdar Efendi Pasaribu mengungkapkan, sudah banyak menerima keluhan dari warganya akibat mahalnya harga elpiji 3Kg itu.
“Sudah banyak warga saya mengeluhkan masalah gas ini. Di Desa Pasar Sorkam harganya Rp30 Ribu, sedangkan di Desa Sorkam Kanan harganya Rp27 ribu,” kata Kades.
“Itu pun di daerah saya gas sering kosong. Jadi warga harus menempuh jarak 5 KM ke Desa Sorkam Kanan untuk membeli gas dengan harga Rp27 ribu. Ini saya baru beli gas di Sorkam Kanan harganya Rp27 ribu,” ujar Hasdar. (RED)
Tinggalkan Balasan