TAPTENG, TAPANULIPOST.com – Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tapanuli Tengah Bonaparte Manurung kembali meninjau tanaman sayuran hidroponik milik pemuda Sibuluan, Andri Panggabean.

Kedatangannya kali ini mendampingi Asisten Deputi Prasarana dan Sarana Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Ir. Ignatia Maria Honggowati, MSc yang tertarik untuk melihat tanaman sayuran hidroponik pertama di Kabupaten Tapanuli Tengah, yang dibuat dengan memanfaatkan pekarangan rumah dengan konsep greenhouse.

Kebun hidroponik milik Andri Panggabean (27) warga jalan Adonia Hutagalung, Kelurahan Sibuluan Nauli Kecamatan Pandan, yang telah berdiri sejak 1 tahun lalu itu, menamam berbagai macam sayuran seperti, salada, pakcoi, sawi putih (Samhong) dan Kailan, dengan sistem hidroponik, yakni dengan memanfaatkan paralon non timbal yang disusun bertingkat di lahan sempit di samping rumahnya yang berada tepat di belakang gedung Arta Gabe Sibuluan. Dengan penataan yang apik, hamparan sayur hijau itu terlihat segar menyejukan dipandang mata.

Baca juga : Targetkan Peningkatan PAD, Bupati Tapteng Bakhtiar Sibarani Minta Pengusaha Galian C Lunasi Pajak

Kedatangan Ir. Ignatia Maria Honggowati, MSc meninjau perkembangan pertanian organik di Tapteng pada Kamis (7/7), juga didampingi oleh Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Taufik Kusumo. Peninjauan juga turut didampingi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Pandan, Kusmiana, Ronald Hutabarat, Koordinator Penyuluh PP Pandan Rebben Siregar dan para Kabid di Dinas Ketahanan Pangan.

Selain meninjau kebun hidroponik, Ir. Ignatia Maria juga meninjau sejumlah areal persawahan, yakni padi sawah kualitas varietas inpari 32 milik Kelompok tani Satahi di Kecamatan Pandan. Kemudian, sawah kelompok Tani Abadi di Kecamatan Tukka, lahan milik Rosmini Boru Sitompul.

Dikesempatan itu, Ir. Ignatia Maria Honggowati menyarankan kepada para petani agar menggunakan pupuk organik dalam rangka peningkatan pendapatan petani. Para petani juga diimbau untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia, pestisida atau obat obatan berbahan kimia, dengan memberikan unsur Silika (si) kepada tanaman padi yang berguna untuk ketahanan atau proteksi tanaman. Sehingga pertumbuhan tanaman padi dan hasil pertanian dapat meningkat.

Baca juga : Selamat….Martin Tobing Terpilih Jadi Ketua Demokrat Tapteng

Sementara itu, Kadis Ketahanan Pangan Bonaparte Manurung menghimbau agar masyarakat melaksanakan usaha taninya dengan prinsip 6 tepat, yakni tepat jumlah, jenis, harga, mutu, waktu, tempat, secara efesien dan efektif melalui dukungan teknologi dan penyuluhan.

Bonaparte juga berharap agar masyarakat melaksanakan intensifikasi pertanian, memanfaatkan lahan lahan kosong/tidur, lahan pekarangan untuk peningkatan kesejahteraan petani guna mendukung dan mewujudkan program Bupati Tapteng yaitu swasembada pangan yang berkelanjutan.

“Saya juga berharap agar melompok tani lebih kompak dan serius melaksanakan usaha taninya. Para penyuluh juga supaya meningkatkan kinerjanya dalam rangka menjembatani teknologi kepada petani untuk peningkatan produksi pertanian,” ujar Bonaparte. (red)