TAPTENG, TAPANULIPOST.com – Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tapanuli Tengah menggelar rapat koordinasi Komisi Penyuluhan Pertanian dan Perikanan di Aula Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Pandan Kecamatan Pandan, Senin, 11 Desember 2017.
Rapat koordinasi ini dibuka oleh Wakil Bupati Tapteng Darwin Sitompul didampingi Kadis Ketahanan Pangan Ir. Bonaparte Manurung, Wakil Ketua Komisi Penyuluhan Pertanian dan Perikanan Tapteng Drs. H. Zuberuddin Siregar. Ketua Komisi Penyuluhan Provinsi Sumut, Prof.Dr. Ir.Dharma Bakti Nasution selaku narasumber.
Peserta rapat koordinasi tersebut yakni anggota Komisi Penyuluhan yang berasal dari akademisi, praktisi, dan unsur Pemerintah Kabupaten Tapteng, Kabid Penyuluhan Danu Vanero. Kemudian dari Sekretariat Komisi Penyuluhan, Koordinator BPP serta seluruh Penyuluh Pertanian se-Kabupaten Tapteng.
Wakil Bupati Darwin Sitompul dalam sambutannya membuka rapat koordinasi menyampaikan, strategi-strategi yang terencana dan terpadu disegala sektor sangat perlu dilakukan untuk memberhasilkan tujuan pembangunan sebagaimana misi pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah.
“Salah satunya di sektor pertanian. Kita harus mampu meningkatkan produksi hasil pertanian untuk mensejahterakan masyarakat khususnya para petani,” kata Darwin Sitompul.
[irp posts=”2513″ name=”Bupati Bakhtiar Sibarani Ganti Kadis Koperasi”]
Untuk itu, ucap Darwin, dibutuhkan peran penyuluh pertanian sebagai motivator dan pemberi informasi teknologi kepada para petani. Sehingga slogan kemandirian pangan di Tapanuli Tengah dapat terwujud, bukan hanya slogan semata.
“Para penyuluh agar bekerja dengan baik, bimbinglah dan dampingi para petani kita. Berikan informasi sebanyak mungkin, tingkatkan semangat petani dengan motivasi yang baik, sehingga peningkatan kesejahteraan para petani sebagaimana misi pemerintah kabupaten tapanuli tengah dapat tercapai,” imbaunya.
Sementara itu Kadis Ketahanan Pangan Ir. Bonaparte Manurung dalam laporannya menyampaikan, tujuan rapat koordinasi ini adalah untuk memperkenalkan kepada para Penyuluh tentang keberadaan Komisi Penyuluhan Pertanian dan Perikanan Tapteng yang baru saja dibentuk.
“Selanjutnya mendengarkan permasalahan dari para Penyuluh Pertanian di lapangan. Serta untuk meningkatkan pemahaman tentang peran dan fungsi penyuluhan yaitu sebagai transfer teknologi, fasilitasi dan sebagai penasehat,” jelasnya.
Bonaparte memaparkan, jumlah Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) saat ini sebanyak 84 orang terdiri dari 26 orang PNS, 3 orang CPNS dan 55 orang Penyuluh swadaya atau tenaga kontrak dari Kementerian Pertanian.
Menurutnya, jumlah itu masih sangat minim bila dibandingkan jumlah Desa dan Kelurahan yang ada di Tapteng, yakni sebanyak 215 desa/kelurahan. Dan untuk melakukan pembinaan terhadap kelompok tani (Poktan) binaan sebanyak 735 kelompok, dan gabungan kelompok tani (Gapoktan) sebanyak 95 kelompok.
[irp posts=”2505″ name=”Bupati Bakhtiar Sibarani Berangkatkan Kontingen Pesparawi Ikuti Lomba”]
“Dengan demikian, kita masih kekurangan 131 tenaga Penyuluh yang akan kita tempatkan di setiap desa dan kelurahan. Sebab Penyuluh ini sebagai contoh dan teladan bagi masyarakat petani. Penyuluh ini berintegrasi dengan petani dan pendorong bagi petani untuk melakukan usaha taninya,” ungkap Bonaparte.
Selain itu, lanjut Dia, juga masih kekurangan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) yang merupakan tempat pertemuan antara pelaku utama dan pelaku usaha. Dimana, dari 20 kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah saat ini masih terdapat 8 BPP.
“Usul kami bersama para Penyuluh agar di setiap Kecamatan ada BPP untuk tempat pertemuan pelaku utama dan pelaku usaha. Jadi ada 11 BPP lagi yang kurang untuk ditempatkan di setiap Kecamatan,” katanya. (red)
Tinggalkan Balasan