Foto : Kadis Ketahanan Pangan Tapteng, Bonaparte Manurung foto bersama dengan narasumber dan para penyuluh pertanian. (Preddy.S/TAPANULIPOST.com)

 

TAPTENG, TAPANULIPOST.com – Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tapanuli Tengah menggelar pelatihan paket Teknologi Perangkat Uji Tanah Kering (PUTK) dan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) kepada para penyuluh pertanian di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Pandan, Senin, 23 Oktober 2017.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Bonaparte Manurung mengatakan, pelatihan ini penting bagi penyuluh pertanian di Tapteng, mengingat penyuluh pertanian merupakan garda terdepan untuk keberhasilan sektor pertanian.

“Penyuluh pertanian merupakan garda terdepan, ujung tombak dari keberhasilan sektor pertanian. Dan tolak ukur dari keberhasilan kinerja penyuluh adalah peningkatan produksi pertanian. Untuk meningkatkan produksi pertanian, maka sangat dibutuhkan penerapan teknologi yang tepat,” kata Bonaparte Manurung.

[irp posts=”1900″ name=”Pustu di Kampung Lama Tidak Difungsikan Karena Tidak Ada Alkesnya”]

Bonaparte mengungkapkan, seiring perkembangan zaman saat ini, maka penyuluh pertanian dituntut untuk dapat menguasai teknologi yang dari tahun ke tahun terus berkembang pesat.

“Salah satu teknologi yang harus dikuasai adalah perangkat uji tanah kering dan perangkat uji tanah sawah,” ungkapnya.

Dijelaskannya, dengan penggunaan PUTK dan PUTS, penyuluh pertanian akan dengan mudah mendapat informasi kadar hara tanah, sehingga penyuluh bisa memberikan rekomendasi dosis pemupukan.

“Begitu juga di tanah persawahan, penyuluh bisa merekomendasikan dosis pemupukan lebih tepat dan efisien, karena didasarkan status hara tanah dan kebutuhan tanaman,” papar Bonaparte.

[irp posts=”1893″ name=”Akper Pemkab Tapteng Gelar Wisuda Ahli Madya Keperawatan Angkatan VIII”]

Kadis Ketahanan Pangan berharap para penyuluh pertanian dapat mengikuti pelatihan dengan serius, sehingga ada Output yang bisa dihasilkan dari pelatihan tersebut.

“Setiap penyuluh harus bisa menguji kadar hara tanah, baik tanah kering dan tanah sawah dengan PUTK dan PUTS. Karena, kedepan kita berencana akan buat program untuk menguji sawah-sawah yang ada di Tapteng, sehingga setiap penyuluh harus memiliki informasi kadar hara tanah di wilayah kerjanya,” harapnya.

Menurut Bonaparte, dengan mengetahui informasi kadar hara tanah, penggunaan pupuk yang tepat dan efisien, didukung dengan benih yang unggul dan disuport teknologi lainnya, maka peningkatan produksi pangan untuk mewujudkan kemandirian pangan di Tapteng sebagaimana visi misi Dinas Ketahanan Pangan Tapteng akan dapat tercapai.

[irp posts=”1887″ name=”KPAID Tapteng Minta Sekolah dan Orangtua Awasi Jajanan Anak-anak”]

“Kepada bapak-bapak narasumber, kami berharap agar berkenan memberi pengetahuan seluas-luasnya kepada penyuluh kami. Karena kami menyadari masih banyak informasi dan ilmu yang berkaitan dengan tanah yang tidak kami ketahui,” ucapnya.

Pantauan, hadir dalam kegiatan itu para koordinator BPP se-Tapteng, para penyuluh pertanian, beberapa mahasiswa STTP Medan. Sementara narasumber, Ir. Muspal, MS dan Nazaruddin Hutapea, SP dari BPTP Sumatera Utara. (red)