NIAS, TAPANULIPOST.com – Kodim 0213/Nias melaksanakan upacara penutupan TMMD ke 98 Tahun 2017 di Desa Pantai Bozihona Kecamatan Idanogawo, Kamis (4/5).

Bertindak sebagai inspektur upacara Kol Inf M. Simorangkir selaku Staf ahli Kodam I BB bidang Hukumhumaniter.

Acara penutupan TMMD ini dihadiri Kailog Korem 023/KS LetKol Inf A. Syahrul mewakili Danrem, Dandim 0213/Nias Letkol Edmund Gultom M.Si, Wakil Bupati Nias Induk Aroshoki Waruwu, Walikota Gunung Sitoli diwakili Kadis PU Ampelius Nazara, Kapolres Nias diwakili Kompol Herwansyah dan Unsur Forkopinda se-Kepulauan Nias, Perwira yang mewakili Kabalakrem, tokoh agama, tokoh masyarakat, Ormas, pelajar dan masyarakat setempat.

Acara penutupan TMMD  bertema “Dengan semangat kemanunggalan TNI dan rakyat kita percepat pembangunan di daerah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam rangka menjaga keutuhan NKRI”

Dalam upacara penutupan tersebut, Inspektur upacara menerima laporan hasil dari pelaksanaan TMMD yang sukses mencapai target 100 persen, baik sasaran fisik dan non fisik yang pelaksanaannya selama 30 hari.

Adapun sasaran fisik TMMD yakni pembersihan semak, pembukaan badan jalan sepanjang 10.620 meter, penggalian parit sepanjang 20.532 meter dan pembuatan titi (jembatan) darurat di 20 tempat.

Sementara untuk sasaran non fisik, dilakukan penyuluhan kesehatan, Belanegara, pertanian dan bahaya narkoba. Alokasi dana yang digelontorkan pada pelaksanaan TMMD sebesar Rp1,5 milyar.

Pada kesempatan itu, Inspektur upacara membacakan amanat Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Mulyono selaku Penanggung Jawab Operasional TMMD.

Dikatakan, selama satu bulan lamanya sejak tanggal 5 April 2017, para prajurit TNI, anggota Polri, pemerintah daerah dan segenap komponen masyarakat, telah bekerja keras dengan penuh kebersamaan, dilandasi semangat kemanunggalan untuk menyelesaikan program TMMD ke-98 tahun 2017.

“Kebersamaan yang ditunjukkan dalam program TMMD ini, semoga saja merupakan refleksi dari kemanunggalan yang hakiki antar segenap komponen Bangsa, untuk mengatasi berbagai persoalan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kebersamaan seperti inilah yang sebenarnya merupakan hakekat dari Kemanunggalan,”

“TNI-Rakyat yang merupakan roh perjuangan Bangsa dan akan terus kita bangun serta pelihara guna menyiapkan ruang, alat dan kondisi juang yang tangguh untuk kepentingan pertahanan Negara yang bersifat semesta, sebagai cirri khas Negara Indonesia yang mengedepankan keterpaduan antara TNI dan rakyat,” katanya.

Dalam amanatnya, Kepala Staf Angkatan Darat dan selaku PenanggungJawab Operasional (PJO) TMMD, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada para Pemerintah daerah dan semua pihak serta seluruh komponen masyarakat, yang telah bahu-membahu dan saling mendukung, sehingga kegiatan TMMD ke-98 ini dapat terselenggara sesuai rencana dengan aman dan lancar.

Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa program TMMD dimulai sejak tahun 1980-an dengan sebutan Program ABRI Masuk Desa (AMD). Setelah melalui berbagai evaluasi dan penyempurnaan, program TMMD terus diselenggarakan secara intensif dengan lingkup kerjasama yang semakin luas dengan kementerian-kementerian terkait.

Hal ini dilakukan agar program TMMD, semakin memberikan manfaat kepada masyarakat secara lebih tepat.

“Perlu saya sampaikan juga bahwa mulai Tahun 2017 ini, program TMMD yang semula diselenggarakan dua kali dalam setahun akan ditambah menjadi tiga kali. Hal ini dilakukan selain sebagai bentuk kepedulian TNI dalam membantu akselerasi program pembangunan di wilayah-wilayah yang sulit terjangkau, juga sebagai salah satu upaya untuk melestarikan budaya luhur Bangsa Indonesia yang menjadi makna inti dari Pancasila, yaitu gotong royong,” ungkapnya.

“Melalui pelestarian budaya gotong royong dan kemanunggalan dalam program TMMD ini, diharapkan kita dapat semakin membentengi diri dari potensi disintegrasi yang dipicu oleh sentimen perbedaan dan sikap intoleransi,” imbuhnya.

Dipaparkan, program TMMD ke-98 tahun 2017 ini, secara nasional kita telah menyelesaikan sebanyak 357 sasaran fisik berupa pembangunan dan perbaikan infrastruktur yang tersebar di berbagai wilayah Kodam di seluruh Indonesia, antara lain pembangunan sarana transportasi berupa pembangunan jalan baru, pembuatan jalan makadam, rabat jalan, rehabilitasi jalan, peningkatan jalan, betonisasi jalan, penimbunan, pelebaran dan pengerasan jalan.

Disamping itu, juga dilaksanakan pembangunan infrastruktur lainnya yang meliputi pembuatan jembatan, pembuatan tanggul, pemasangan gorong-gorong, pembangunan gapura, pembuatan poskamling, pembuatan sarana olahraga, renovasi rumah ibadah dan rumah tidak layak huni, pembangunan sekolah, pembangunan sarana sanitasi dan pusat-pusat kegiatan masyarakat.

Selain sasaran fisik, TMMD juga menyelenggarakan program-program non fisik berupa penyuluhan kepada masyarakat tentang Bela Negara dan Ketahanan Nasional.

“Ditengah dinamika kehidupan social kemasyarakatan yang diwarnai berbagai permasalahan sangat kompleks seperti sekarang ini, kegiatan non-fisik sangat dibutuhkan untuk membangun dan memperkokoh jiwa dansemangat nasionalisme masyarakat,” ujarnya.

Hal tersebut merupakan sebuah kebutuhan untuk menangkal berbagai ancaman disintegrasi Bangsa, yang dilancarkan melalui Proxy War, yaitu berupa maraknya peredaran dan penyalahgunaan narkoba, ancaman terorisme, aksi kriminalitas, kebangkitan komunisme gaya baru serta perang informasi yang melanda hampir ke seluruh penjuru dunia.

Oleh karenanya, TMMD dapat dipandang sebagai salah satu upaya pemerintah melalui TNI AD, untuk membangun dan memperkuat ketahanan masyarakat sebagai potensi kekuatan wilayah yang sangat diperlukan dalam membangun Ketahanan Nasional untuk menjaga tetap tegaknya kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Disampaikan, ada beberapa atensi dan harapan kepada para prajurit dan seluruh komponen masyarakat. Pertama, mari kita pelihara terus semangat kebersamaan dan Kemanunggalan TNI-Rakyat, jangan mudah terhasut dan terprovokasi oleh pihak manapun yang dapat merusak persatuan dan kesatuan Bangsa.

Kedua, semangat gotong royong hendaknya terus dilestarikan, sebagai warisan budaya Bangsa yang sudah terbina dengan baik selama ini.

Ketiga, pelihara hasil program TMMD, agar manfaatnya dapat dinikmati oleh warga masyarakat dalam kurun waktu yang cukup panjang.

Keempat, kepada  para Dansatgas TMMD ke-98 melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap pelaksanaan TMMD untuk dijadikan bahan perbaikan pada TMMD mendatang.

“Kelima, kepada para prajurit yang bergabung dalam Satgas TMMD, dengan selesainya kegiatan ini segera kembali ke induk pasukan masing-masing dan perhatikan factor keamanan selama dalam perjalanan,” tukasnya mengakhiri amanat.

Setelah selesai upacara penutupan dilanjutkan acara pemberian sembako kepada masyarakat Desa Pantai Bozihona, penampilan Tari-tarian daerah oleh SMA Negeri 1 Gunung sitoli, peninjauan sasaran fisik, Bazar pasar murah. (rilis)