Tapanulipost.com, Sibolga — Sejumlah wartawan, mahasiswa, dan perwakilan masyarakat Pasar Belakang, Kota Sibolga, mengalami perlakuan tidak menyenangkan saat mengantarkan surat ke Terminal BBM Pertamina Sibolga, Rabu (2/7/2025).
Kejadian bermula ketika rombongan tersebut datang untuk menyerahkan surat permintaan pemindahan Terminal BBM dari Jalan Janggi, Kelurahan Pasar Belakang.
Warga menyampaikan kekhawatiran atas lokasi tangki BBM yang terlalu dekat dengan permukiman penduduk, dan dinilai tidak memenuhi standar zona penyangga sesuai Peraturan Menteri ESDM No. 32 Tahun 2016.
“Sebelumnya beberapa kali terjadi kebocoran tangki. Walau tidak fatal, ini tetap ancaman serius bagi warga,” ujar salah satu perwakilan masyarakat.
Situasi awal berjalan lancar. Rombongan disambut oleh petugas keamanan di pos depan. Namun suasana berubah ketika seorang pria berseragam Pertamina — merah, putih, dan biru — keluar dari area terminal.
Pria yang diketahui bernama Aleksander Sitepu, berdasarkan nama di seragamnya, secara kasar melarang wartawan mengambil dokumentasi.
Oknum tersebut bahkan mengusir rombongan dari dalam pagar dan melarang wartawan mengambil dokumentasi sambil mengaku sebagai perwakilan dari Mabes TNI yang bertugas mengamankan objek vital nasional.
“Saya dari Mabes TNI. Hati-hati Abang, jangan sampai informasi-informasi apalagi foto saya keluar tanpa seizin saya,” ucap pria tersebut sambil menunjuk ke arah wartawan dengan arogan.
Sempat terjadi perdebatan singkat sebelum gerbang ditutup. Wartawan dan mahasiswa mengaku tidak melakukan pelanggaran apa pun, hanya meliput pengantaran surat dari aliansi masyarakat dan pemuda.
Menanggapi insiden ini, Kepala Terminal BBM Pertamina Sibolga, Wan Dhamar Kalih Alam, mengaku tidak mengetahui kejadian tersebut.
“Sore bang, atas nama siapa ya? Mungkin salah paham. Nanti saya coba cek juga ke tim,” tulisnya dalam pesan WhatsApp.
Namun saat ditanya soal SOP penerimaan tamu, Wan Dhamar tidak memberikan jawaban lanjutan.
Beberapa wartawan yang merasa diintimidasi menyatakan akan melaporkan insiden tersebut ke Denpom I/2 Sibolga.
“Kami bukan bikin keributan. Ini murni peliputan. Kalau benar dia dari TNI, apakah begini cara memperlakukan masyarakat?” kata Pardosi, salah satu wartawan, yang diamini lima jurnalis lainnya.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak TNI terkait pengakuan pria tersebut sebagai personel Mabes TNI. (red)
Baca Berita menarik lainnya dari Tapanulipost.com di GOOGLE NEWS
Dapatkan berita terkini lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Tapanulipost.com dengan klik tautan ini.

Tinggalkan Balasan