TAPTENG, TAPANULIPOST.com – Di tengah kesulitan warga untuk mendapatkan gas elpiji 3 kg akhir-akhir ini, ternyata ada ditemukan sejumlah rumah makan yang masih menggunakan elpiji bersubsidi 3 kg. Sebanyak 11 tabung elpji 3 kg ditemukan dari Bakso Pak Min Pandan.

Dimana pada inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan petugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tapanuli Tengah bersama sejumlah awak media, Kamis sore, 27 September 2017, didapati beberapa rumah makan di kota Pandan, seperti Bakso Pak Min dan Rumah Makan Rahayu menggunakan elpiji bersubsidi tersebut.

Padahal, sesuai peraturan dari Kementerian ESDM serta Kementerian Koperasi dan UKM, restoran dengan modal di atas Rp 50 juta dan omzet Rp 300 juta per tahun tidak diperbolehkan menggunakan gas elpiji 3 kg. Sesuai ketentuan, hanya rumah tangga miskin dan usaha mikro yang berhak menggunakannya.

Saat sidak di restoran Bakso Pak Min Pandan, petugas menemukan 11 tabung elpiji 3 kg. Saat itu pengelola Bakso Pak Min sedang menggunakan elpiji 3 kg untuk memasak. Petugas Perindag Tapteng yang dipimpin Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disperindag Tapteng Jhonson Doloksaribu kemudian memberikan peringatan kepada pengelola agar tidak lagi menggunakan elpiji bersubsidi tersebut. Mereka dimbau untuk menggunakan gas elpiji non subsidi 12 kg atau 5,5 kg.

Belasan tabung elpiji 3 kg ditemukan di Bakso Pak Min Pandan.

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disperindag Tapteng Jhonson Doloksaribu menjelaskan, pemakaian gas elpiji bersubsidi ini tidak boleh sembarangan karena hanya diperuntukkan untuk warga tidak mampu. Sementara untuk usaha seperti hotel, restoran, rumah makan dan cafe harus menggunakan elpiji non subsidi 12 kg dan 5,5 kg.

“Kami imbau mulai hari ini jangan lagi memakai elpiji 3kg. Jika ketahuan akan diberikan sanksi tegas. Kami akan laporkan ke polisi,” ujarnya.

Sementara pemilik bakso Pak Min, mengaku tidak mengetahui bahwa mereka tidak bisa menggunakan elpiji 3 kg. Meski demikian, mereka berjanji tidak akan menggunakan lagi elpiji bersubsidi itu.

Pengelola Bakso Pak Min sedang memakai elpiji 3 kg.

Menurut pemilik bakso Pak Min, elpiji 3 kg itu dibeli dari pangkalan seharga Rp.25 ribu per tabungnya. Namun jika elpiji 3 kg sulit didapat, mereka akan memakai tabung 12 kg.

“Saya beli langsung dari pangkalan, belinya 25 ribu, tabungnya pinjaman semua Pak. Pas langka kami pake yang besar Pak,” ungkapnya.

Sedangkan Pemilik warung lesehan Rahayu Pandan, juga berjanji tidak akan menggunakan lagi elpiji 3 kg. Pemilik warung lesehan Rahayu ini juga mengaku sudah dua tahun menjadi pangkalan elpiji 3 kg. (red)