TAPTENG, TAPANULIPOST.com – Warga Sibuluan Nalambok menyoroti penggunaan material batu pada pembangunan parit di jalan Sibuni-buni menuju Sipan. Pasalnya material batu yang digunakan adalah batu gunung yang terlihat rapuh dan tidak bersih.
Proyek dengan nama kegiatan Peningkatan Jalan Sibuluan-Sipan Kecamatan Sarudik, dikerjakan oleh PT Bintang Lestari Konstruksi. Sesuai informasi pada papan proyek yang terpasang di lokasi, anggaran proyek ini senilai Rp 2.759.350.000 bersumber dari DAK Tahun 2019.
Proyek ini mulai dikerjakan sekitar awal Maret kemarin. Tumpukan batu gunung tampak di beberapa titik sepanjang jalan Sibuni-buni menuju Sipan. Sebagian batu gunung telah terpasang menjadi dek parit bercampur dengan batu kali.

Penggunaan batu gunung ini menjadi sorotan warga sekitar. Menurut warga, pemakaian material batu gunung terindikasi tidak sesuai dengan spek yang ada.
“Soalnya, batu gunung terlihat rapuh dan tidak bersih berbeda dengan tekstur batu kali yang bersih dan kuat. Saya sudah sering mengerjakan proyek pembangunan parit, belum pernah menggunakan batu gunung, karena batu ini tidak keras, ini batu pasir mudah hancur. Biasanya dipakai batu kali,” kata warga sekitar bermarga Hutagalung.
Selain itu, Ia juga menyoroti pemasangan lantai parit yang tidak dicor. Menurutnya, pemasangan lantai parit harusnya dicor agar lantai parit tersebut kuat.

“Kita lihat di lapangan, lantai parit tidak dicor, hanya disusun batu mangga lalu ditimpa dengan semen. Selain itu, kita lihat pemasangan fondasi batu juga tidak lakukan, setahu saya kedalaman fondasi mestinya 15 centimeter,” jelasnya.
Kemudian, warga juga mempersoalkan badan jalan yang rusak karena dilalui alat berat pihak rekanan PT Bintang Lestari Konstruksi.

“Kita sangat bersyukur ada pembangunan di kampung kita ini, kita ucapkan terima kasih kepada pak Bupati. Kita sangat mendukung pembangunan, tapi maunya dikerjakan lah dengan baik dan sesuai ketentuan. Oleh karena itu kita minta Dinas PU untuk turun mengawasi proyek ini,” ucapnya.
Kepala Bidang (Kabid) Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Tapteng, Marlin Gorat ketika dikonfirmasi, tidak mempermasalahkan pemakaian material batu gunung pada pembangunan parit tersebut.
Menurut Marlin Gorat, pemakaian material batu gunung boleh dilakukan pada pembangunan parit karena tidak menahan beban yang berat.
“Bisa memakai batu gunung, karena pada RAB juga disebutkan cuma batu, tidak disebutkan jenis batunya. Asalkan jangan kayu lah dibuat. Pakai batu gunung bisa karena parit tidak menahan beban,” jelas Gorat.
“Mengenai pondasi, bisa saja digali atau batunya diletakkan saja tanpa digali, tergantung kondisi struktur tanah. Kalau kita lihat itu tidak perlu digali karena badan jalannya akan ditambah lagi dengan base dan hotmix,” tambahnya. (Syabil)

Tinggalkan Balasan