TAPTENG, TAPANULIPOST.com – Ketua Umum Dewan Kesenian Kabupaten Tapanuli Tengah H Imam Safi’i Simatupang mengkritik kegiatan pagelaran seni budaya yang digelar KPU Tapteng di Pantai Bosur, Sabtu siang, 21 April 2018.

“Saya mau kritik dulu kegiatan ini, ini temanya pagelaran seni budaya tapi gak ada seni budaya yang ditampilkan,” kata Imam Safi’i Simatupang saat menyampaikan sambutannya mewakili Partai Hanura Tapteng.

Imam Safi’i Simatupang mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan KPU Tapteng tidak sesuai dengan tema acara yakni pagelaran seni budaya. Pasalnya, tidak ada penampilan atau pertunjukan seni budaya yang tampilkan dalam kegiatan tersebut.

“Saya selaku Ketua Dewan kesenian sangat menyesalkan KPU Tapteng bahwa acara hari ini lari dari tema, karena seninya gak ada ditampilkan. Kita sangat menyesalkan, maunya KPU itu pro aktif dan bijak menyikapi apa yang ada di Kabupaten Tapteng ini,” ujar Imam.

[irp posts=”3537″ name=”Songsong Pemilu Serentak 2019, KPU Tapteng Gelar Pagelaran Seni Budaya”]

Menurut Imam, sesuai tema acara pagelaran seni budaya harusnya menampilkan pertunjukan seni budaya misalnya tari-tarian dan pakaian adat sesuai etnis yang ada di Kabupaten Tapanuli Tengah .

“Harusnya kalau pagelaran seni itu ada tarian, pakaian adat. Padahal tari-tarian kita banyak, disini kita ada 8 etnis. Dewan kesenian sanggup untuk menghadirkan itu, apabila diminta, tapi ini tidak ada,” tutur Imam.

“Harusnya Dewan Kesenian dilibatkan, jangan partai saja, ini kan sosialisasi satu tahun Pemilu Serentak 2019, supaya tujuan sosialisasi pemilu itu sampai ke masyarakat banyak,” ujarnya.

[irp posts=”3523″ name=”Perayaan Paskah Oikumene Tapteng Akan Digelar Kamis 3 Mei”]

Ketika diminta tanggapannya atas kritikan itu, Komisioner KPU Tapteng Azwar Sitompul beralasan bahwa waktu yang dimiliki panitia untuk mempersiapkan kegiatan tersebut terlalu singkat, sehingga acara yang ditampilkan hanya seadanya saja.

“Karena tahapan yang banyak di Pilgubsu dan persiapan yang terlalu singkat dari panitia sehingga kami mengambil inisiatif yang mudah-mudah sajalah. Tapi sebetulnya kalau ada waktu, kami akan tampilkan tarian Sikambang, tarian Tor-tor. Tapi karena waktu yang singkat maka kami mengambil keputusan yang kita tampilkan adalah seni ‘Stand Up Comedy’,” ujar Azwar.

Seperti diketahui, untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pemilu Serentak 2019, KPU menyelenggarakan Pagelaran Seni Budaya menyongsong satu tahun penyelenggaraan Pemilu 2019.

[irp posts=”3520″ name=”KPU Tapteng Tetapkan DPT Pilgub 2018″]

Dalam rangka pelaksanaan Pagelaran Seni Budaya itu, KPU RI telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor : 115/PP.08-SD/06/KPU/II/2018 tanggal 5 Februari 2018. KPU provinsi/kabupaten/kota diminta untuk melaksanakan kegiatan Pagelaran Seni Budaya, dengan memperhatikan budaya dan kearifan lokal dengan menggunakan alokasi anggaran yang telah disediakan pada DIPA KPU Provinsi dan KPU kabupaten/kota.

Dalam Surat Edaran tersebut juga telah dilengkapi dengan panduan pelaksanaan kegiatan Pagelaran Seni Budaya, dengan materi pesan “membangun pemilih berdaulat guna mensukseskan Pemilu Serentak 2019.

Pantauan, acara Pagelaran Seni Budaya yang digelar KPU Tapteng diisi dengan penampilan puisi oleh Aisya Bazar dengan judul “Cakap Kotor” yang menyinggung pembahasan politik di lapo tuak. Kemudian ada penampilan stand up comedy yang dibawakan oleh Didi dan rekannya, yang membahas soal ‘money politic’ (politik uang). (Kal)