TAPANULIPOST.com – Empat orang tewas dan delapan orang lainnya luka-luka dalam serangan drone atau pesawat tak berawak di wilayah Suriah timur yang dikuasai pemerintah pada hari Rabu (8/3). Serangan terjadi di daerah yang dikendalikan oleh faksi-faksi yang didukung Iran.

Menurut kepala kelompok Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, Rami Abdel Rahman, serangan drone itu menargetkan sebuah pabrik senjata milik kelompok-kelompok yang didukung Iran dan sebuah truk yang penuh dengan senjata. Saat ini belum diketahui siapa yang melakukan serangan drone di kota Deir Ezzor, Suriah timur.

Abdel Rahman juga menyebut bahwa serangan drone itu menargetkan bagian kota yang merupakan tempat tinggal para komandan tinggi Iran dan perwira senior gerakan Hizbullah Libanon, serta rumah sakit Iran untuk merawat pasien kolera.

Faksi-faksi pro-Iran yang bersekutu dengan pemerintah Suriah, termasuk Hizbullah, banyak dikerahkan ke selatan dan barat Sungai Efrat yang mengalir melalui provinsi Deir Ezzor.

Sementara itu, media pemerintah melaporkan bahwa ranjau darat yang ditanam oleh “teroris” meledak di kawasan yang sama, menyebabkan korban jiwa. “Sejumlah warga tewas dan terluka ketika ranjau darat yang ditanam teroris meledak di kawasan Al-Hamidiya di Deir Ezzor,” lapor kantor berita resmi Suriah, SANA.

Serangan drone pada hari Rabu itu terjadi setelah serangkaian serangan drone pada 30 Januari lalu yang menargetkan konvoi senjata yang diduga milik Iran, di provinsi yang sama. Serangan tersebut menewaskan 11 orang, termasuk seorang komandan pro-Iran.

Perang di Suriah dimulai pada tahun 2011 dengan represi brutal terhadap aksi protes damai dan meningkat hingga menarik kekuatan asing dan militan global.

Perang tersebut telah menewaskan hampir setengah juta orang dan memaksa sekitar setengah dari populasi sebelum perang di negara itu meninggalkan rumah mereka.