SIBOLGA, TAPANULIPOST.com – Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pelabuhan Penyeberangan Sibolga, Barmin menyebutkan, dari pengelolaan pelabuhan penyeberangan ASP Sibolga telah menyetor ke kas PAD sesuai target yang ditetapkan tahun 2017 lalu. Barmin mengaku optimis akan mencapai target PAD tahun 2018 sebesar Rp950 juta.
Barmin mengungkapkan, sejak dioperasikannya pelabuhan baru milik Pemko Sibolga pada pertengahan tahun 2016 lalu untuk melayani penyeberangan Sibolga-Gunung Sitoli telah menghasilkan PAD mencapai Rp540 juta. Sedangkan pada tahun 2017 target PAD yang ditetapkan sebesar Rp900 juta juga mampu dipenuhi.


“Malahan melebihi dari target PAD yang ditentukan, PAD yang disetor sebesar Rp938 juta. Dan di tahun 2018 ini target PAD kita naik menjadi Rp950 juta,” kata Barmin kepada awak media ini, Selasa, 20 Maret 2018.
[irp posts=”3321″ name=”Resmikan Kantor Resort HKBP PO Manduamas, Bupati Janji Anggarkan Pembangunan Gedung Serbaguna”]

Meski demikian, Barmin mengaku optimis akan mampu menyetor Rp950 juta sesuai target PAD tahun 2018.
“Untuk mencapai target itu, sasaran target PAD kita di pelabuhan baru sibolga disamping jasa dermaga pelabuhan termasuk bersandarnya kapal dan juga angkutan roda dua, roda empat dan roda enam, kita menghitung rodanya. Mengenai jasa pas penumpang kapal juga kita kenakan dan acuannya pada tiket penumpang. Begitu juga dengan kantin pelabuhan baru sibolga kita kenakan retribusi sebesar Rp15 ribu,” ujar Barmin.
Menurut Barmin, pihaknya juga akan terus meningkatkan pelayanan agar dapat terus meningkatkan pendapatan.
“Kedepan nanti akan kita tingkatkan pelayanan, itu sudah misi kita selama memimpin di pelabuhan baru milik pemko sibolga,” cetusnya.
[irp posts=”3317″ name=”SMK Negeri 1 Lumut Jalin Kerjasama dengan Perusahaan Besar”]
Barmin menerangkan, pihaknya akan selalu meningkatkan pelayanan salah satunya dengan memberikan rasa aman dan nyaman kepada penumpang kapal.
“Dari sisi keamanan di pelabuhan ini, kita melibatkan dari ke polisian dan TNI dari babinsa kamtibmas. Disamping itu juga penumpang kapal yang akan menuju ke Gunung Sitoli supaya terasa nyaman kita tetap melakukan pemeriksaan untuk menghindari yang tidak kita inginkan seperti penumpang kapal membawa senjata tajam (sajam). Itu sangat kita larang,” pungkasnya. (Syabil)


Tinggalkan Balasan