TAPTENG, TAPANULIPOST.com – Kondisi salah satu sekolah dasar di Kabupaten Tapanuli Tengah, sungguh memprihatinkan. Dimana mobiler sekolah seperti meja dan bangku yang sudah rusak atau tidak layak pakai lagi, masih digunakan disejumlah kelas di SD Negeri 153019 Aek Raso I Kecamatan Sorkam Barat.
Selain kondisinya yang sudah rusak parah, jumlah meja dan bangku belajar pun sangat minim, hingga membuat kegiatan proses belajar mengajar di sekolah tersebut tidak berjalan dengan baik dan membuat murid tidak nyaman.
“Kita sangat miris melihatnya, karena tiga orang siswa harus menggunakan satu meja belajar, sehingga mereka terkadang harus berdiri dan berdesak-desakan. Apalagi pada sàat disuruh guru menulis, karena ukuran meja sangat sempit,” ujar Ketua PAC BARA JP Kecamatan Sorkam Barat, Rapidin Limbong, Sabtu (22/07).
Ironisnya lagi, kata Rapidin, bangku belajar yang seharusnya memiliki empat kaki, kini tinggal berkaki tiga dan juga tidak memiliki sandaran lagi, masih banyak ditemukan di sekolah tersebut.
“Bangku belajar yang kakinya hanya tiga banyak ditemukan di ruangan kelas tiga. Sedangkan ruangan kelas satu, dua dan empat digunakan bangku panjang dan kursi plastik. Dan yang lebih parahnya lagi, di ruangan kelas tiga sudah tidak ada kursi guru, jadi guru tidak bisa duduk pada saat mengajar. Selain itu, meja guru yang dipajang di ruangan kelas tiga sudah tidak bisa lagi digunakan,” kata dia.
Disebutkan, buruknya kondisi mobiler di sekolah tersebut sudah sering dikeluhkan siswa dan orang tua siswa. Namun belum juga dibenahi oleh pihak sekolah, hingga akhirnya sebanyak 142 orang siswa SD Negeri Aek Raso I, harus rela tidak mendapat layanan fasilitas pendidikan yang baik dan berkualitas dari pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah.
“Mobiler sekolah itu sudah lama rusak, padahal perawatannya termasuk dalam 13 komponen yang bisa dibiayai dari dana BOS. Jadi seharusnya Kepala Sekolah harus menggunakan sebagian dari dana BOS untuk merawat mobiler sekolah tersebut. Makanya saya heran mengapa Kepala Sekolah tidak melakukan itu. Apakah Dia hanya berfikir untuk mengambil keuntungan dari Dana BOS tersebut,” tegas Rafidin.
Diharapkan agar Dinas Pendidikan bisa memperhatikan kondisi mobiler sekolah tersebut, agar kegiatan proses pembelajaran bisa dapat berjalan dengan baik. (ZP)
Tinggalkan Balasan