TAPANULIPOST.com – Sebuah fenomena alam akan terjadi pada bulan Ramadan tahun 2023, yaitu gerhana Matahari. Gerhana yang terjadi pada saat itu termasuk gerhana Matahari hibrid yang sangat langka.

Berdasarkan informasi dari detikEdu, Gerhana Matahari Total (GMT) dapat diamati di wilayah Indonesia bagian timur hingga tengah, sedangkan di wilayah Indonesia bagian tengah hingga barat dapat diamati sebagai Gerhana Matahari Parsial.

Selamat-Natal-2024-dan-Tahun-Baru-2025-dari-Trans-Continent

Peneliti dari Tim Astrofotografi Universitas Brawijaya (UB) memperkirakan fenomena ini akan terjadi pada 20 April 2023 dengan waktu yang berbeda di setiap daerahnya.

Gerhana Matahari yang terjadi pada waktu tersebut akan menjadi salah satu pemandangan alam yang menakjubkan dan spesial.

Advertisements
Selamat-Hari-Natal-2024-dan-Tahun-Baru-2025-Indra-Angkola

Johan Muhamad, Peneliti Pusat Riset Antariksa, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjelaskan bahwa GMT di wilayah timur Indonesia akan berlangsung selama 1 menit 16 detik.

Beberapa wilayah yang akan dilalui GMT 2023 antara lain Kabupaten Fakfak, Kabupaten Teluk Bintuni, Kabupaten Teluk Wondama, Kabupaten Kepulauan Yapen, dan beberapa daerah lain di Papua Barat dan sebagian Timor Leste.

Diperkirakan penampakan GMT 2023 akan terjadi pada pukul 12.20 WIT atau 10.20 WIB dan puncaknya pada 13.57 WIT atau 11.57 WIB.

Di sisi lain, di Jakarta dan wilayah Indonesia Barat lainnya dapat menyaksikan Gerhana Matahari Parsial pada pukul 09.29 WIB dengan puncaknya pada 10.45 WIB.

Meskipun fenomena ini menjadi salah satu pemandangan alam yang menakjubkan dan spesial, gerhana Matahari dapat berdampak pada lingkungan.

Salah satunya adalah berkurangnya intensitas radiasi inframerah Matahari yang jatuh ke lapisan ionosfer Bumi, sehingga jumlah foton yang merupakan gelombang elektromagnetik di atas Bumi ikut menurun.

Perubahan radiasi ini akan dirasakan oleh makhluk hidup lain yang peka terhadap perubahan intensitas gelombang elektromagnetik seperti hewan melata, burung, bahkan jenis tanaman tertentu.

Selain itu, fenomena ini juga dapat berdampak terkait segala bentuk perubahan iklim, cuaca maupun fenomena alam lainnya.

Namun demikian, gerhana Matahari yang akan terjadi pada 20 April 2023 juga dapat dijadikan sarana edukasi bagi masyarakat Indonesia, terutama bagi anak-anak untuk mempelajari sains.

Manfaat lain yang dapat diambil adalah gerhana Matahari dapat menjadi ladang wisata untuk mengunjungi spot-spot pengamatan gerhana.

Untuk menjaga keamanan, disarankan agar kamu mengamati gerhana Matahari dengan menggunakan teleskop yang dilengkapi filter Matahari, kacamata khusus gerhana Matahari atau kamera DSLR yang dilengkapi filter Matahari.